Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Dorong Pelaku Industri Ciptakan Industri Hijau yang Berkelanjutan

Kompas.com - 30/11/2021, 14:06 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian mengimplementasikan sejumlah strategi untuk mendorong para pelaku industri merealisasikan komitmennya dalam menciptakan industri hijau yang berkelanjutan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut salah satu yang dijalankan adalah mengurangi jejak karbon melalui hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah sejumlah komoditas .

"Dalam hal ini kami juga menciptakan hilirisasi industri untuk ekspor barang jadi atau setengah jadi," ujar Menperin Agus saat memberi penghargaan sertifikat industri hijau, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: RSPO: Masyarakat dan Industri Bisa Berkolaborasi dalam Industri Sawit

Kedua adalah melakukan transformasi industri ke arah digitalisasi untuk mendorong unit usaha masuk ke dalam platform digital.

Ketiga adalah melakukan pengembangan ekonomi hijau melalui pembangunan kawasan industri hijau, ekosistem Enegeri Baru dan Terbarukan (EBT),dan produksi produk-produk hijau.

Menperin menuturkan, selain melalui 3 strategi tersebut, pihaknya juga telah mengeluarkan regulasi untuk menciptakan ekosistem industri hijau.

Dalam proses produksi, pihaknya telah meminta kepada sektor industri agar dalam proses manufakturnya terjadi penurunan gas rumah kaca secara signifikan, efisiensi, dan ketahanan air, penerapan ekonomi sirkular dan pengembangan kawasan industri berbasis energi bersih.

"Salah satu contohnya adalah program Green Mobility bagi segala bentuk metode transportasi. Ini termasuk program kendaraan bermotor rendah emisi dan kendaraan listrik (EV) dan baterai, serta riset dan pengembangan bentuk teknologi lain yang bersifat bersih dan berkelanjutan," ungkap Agus.

Baca juga: Ambisi Indonesia Wujudkan Industri Kendaraan Listrik dari Hulu ke Hilir

Agus juga tidak menampik adanya tantangan dalam menciptkan industri hijau ini, seperti industri hijau yang membutuhkan R&D yang ekstensif dan dapat diaplikasikan, biaya yang mahal ketika terjadi shifting ke peralatan hijau, hingga masih banyaknya industri yang menggunakan mesin yang berteknologi lama.

"Namun saya optimistis dan menangkap gairah dan semangat yang tinggi dari pelaku industri untuk menghadirkan industri yang lebih bertanggung jawab terhadap kehidupan manusia," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com