Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Lifting Migas Terus Menurun

Kompas.com - 30/11/2021, 15:48 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, lifting minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia terus menurun. Pada 2020, lifting migas berada diangka 707.000 barel per hari.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani secara virtual dalam ajang Konvensional Internasional ke-2 Indonesia Hulu Migas/IOG 2021, Selasa (30/11/2021).

"Ini jauh lebih rendah dibandingkan satu dekade atau dua dekade lalu. Penurunan produksi terutama minyak, sebagai biaya kesenjangan yang semakin lebar antara kebutuhan energi di Indonesia, baik dalam bentuk bahan bakar atau listrik yang terus meningkat," ujarnya.

"Meskipun ini Covid-19 kita memiliki sedikit penurunan permintaan, tetapi untuk Indonesia sebagai negara berkembang dengan populasi besar dan ukuran ekonomi terbesar ke-20 di dunia, permintaan bahan bakar dan energi akan terus meningkat," sambung Srimul.

Baca juga: Rincian Aturan WFO Selama Penerapan PPKM Level 2 di Jakarta

Untuk meningkatkan produksi migas, pemerintah memberikan insentif fiskal yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Migas.

Selain itu ada juga insentif fiskal yang diatur dalam PP Nomor 53 Tahun 2017 tentang Perlakuan Perpajakan pada Kegiatan Usaha Hulu Migas dengan Kontrak Bagi Hasil Gross Split.

"Kedua kebijakan ini tentunya memberikan menu bagi investor sesuai dengan selera risikonya. Namun penerapan peraturan ini belum memberikan implikasi atau dampak yang optimal terhadap produksi minyak dan gas bumi di Indonesia," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menargetkan produksi minyak bumi sebanyak 1 juta barrel per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi (bscfd) pada 2030. Penciptaan iklim investasi yang menarik pun terus dilakukan sebagai upaya untuk mencapai target itu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, saat ini sektor hulu migas antar negara mengalami persaingan yang ketat, khususnya dalam hal mendapatkan investasi.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan iklim investasi dan menarik investor, pemerintah akan meluncurkan syarat dan ketentuan baru yang diharapkan lebih kompetitif untuk menyukseskan lelang wilayah kerja (WK) migas tahun ini.

Baca juga: Kompor Induksi Lebih Hemat? Begini Hitung-hitungannya Menurut PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com