Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Kartu Pekerja sebagai Program Paling Bermanfaat

Kompas.com - 01/12/2021, 13:47 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio N Kacaribu mengungkapkan, sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang optimal dan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, pemerintah berkomitmen melakukan penguatan investasi pembangunan sumber daya manusia, terutama pembangungan di bidang pendiidkan dan kesehatan.

Program kartu prakerja merupakan salah satu bentuk bantuan kas transfer di masa pandemi Covid-19 untuk menghilangkan gap antara kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja.

Baca juga: Ini Penyebab Status Kepesertaan 86.878 Penerima Kartu Prakerja Dicabut

“Melalui program prakerja diharapkan kompetensi baik para pencari kerja baru, pencari kerja yang alih profesi, atau korban PHK dapat mengisi kebutuhan dunia kerja. Sehingga masalah pengangguran di Indonesia dapat diatasi,” kata Febrio secara virtual, Rabu (1/12/2021).

Febrio mengungkapkan, berdasarkan survei Ipsos 2021, persepsi masyarakat terhadap program bantuan pemerintah di masa pandemic Covid-19, kartu prakerja dinilai paling bermanfaat di antara program lainnya.

“Survey Ipsos 2021, bantuan selama pandemi Covid-19, seperti kartu prakerja, subsidi listik, subsidi intrnet, BLT UMKM, BLT dana desa, Kartu Sembako, PKH, insentif pajak, diskon perumahan, persepsi masyarakat mengenai bantuan sosial saat pandemi yang paling bermanfaat adalah prog kartu prakerja,” kata Ferbrio.

Febrio mengungkapkan, kartu prakerja merupakan salah satu bentuk bantuan berbentuk kas transfer di masa pandemi Covid-19 diharpakan dapat menyediakan tenaga kerja dengan kebutuhan di pasar saat ini.

Hal ini menjadi penting, karena masih banyaknya tenaga kerja yang jauh dari harapan, dan sering kali para pekerja kesulitan mendapatkan pekerjaan dikarenakan kompetensi yang diperoleh dari lembaga pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Baca juga: Lolos Kartu Prakerja Gelombang 22? Segera Lakukan Hal Ini agar Tak Kena Blacklist!

“Kebijakan pemberian kartu prakerja juga diarahkan untuk mendorong peningkatan keterampilan yang dibutuhkan saat ini dan mendatang, terutama dalam menghadapi era revolusi 4.0 dan teknologi digital,” tambah dia.

Tahun 2020, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kartu Prakerja sebesar Rp 10 triliun dengan target penerima manfaat sebanyak 5,6 juta. Namun, realisasinya melebihi target yakni 5,19 juta dengan total anggaran Rp 13,4 triliun.

Di tahun 2021, alokasi program kartu prakerja mencapai Rp 21,2 triliun yang semula Rp 21,2 triliun dengan target 5,97 juta penerima. Per Oktober 2021, realisasi penerima mencapai 2,7 juta penerima dengan total anggaran Rp 9,4 triliun.

“Secara akumulatif jumlah penerima program kartu prakerja yang ditetapkan dari awal sampai 30 September 2021 sudah mncapai 12 juta penerima yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, 514 kabupaten kota,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com