Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Luhut Soal Persiapan Program 5 DPSP 2022

Kompas.com - 01/12/2021, 18:55 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menyelesaikan rapat kordinasi nasional besarma jajaran menteri dan beberapa Gubernur daerah terkait dengan proyek 5 destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di tahun 2022.

“Tadi kami sudah rapat beberapa jam untuk persiapan program 5 DPSP tahun 2022. Ini bertujuan sebagai wadah penentuan arah kebijakan dan pemulihan ekonomi nasional melalui transformasi pengembangan pariwisata berkualitas di 5 DPSP,” kata Luhut secara virtual, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Seruan Luhut Jelang Nataru agar Tak Terulang Pembatasan Sosial yang Ketat

Pembahasan terkait dengan DPSP juga turut dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, dan Wakil Gubernur (Wagub) NTB Sitti Rohmi Djalilah.

Luhut mengungkapkan, ada lima isu utama yang menjadi pembahasan dalam rapat kordinasi nasional mengenai proyek 5 DPSP di tahun 2022.

Isu tersebut yakni progress penyelesaian 101 issue, fokus pengembangan pada tahun 2022, percepatan investasi, penerapan sirkular, hingga platform yang digunakan untuk evaluasi di 5 DPSP.

“Misalnya di NTB, untuk energi hijau disana dengan mmanfatkan geothermal, solar panel dan sebagainya. Jadi sangat menarik dilakukan. Atau, untuk Manado, sudah dipersiapkan banyak fasilitas, turis dari Tiongkok juga banyak yang datang, sehingga memberi hal baru,” jelas Luhut.

Luhut mengungkapkan, sebagai tidak lanjut, kementerian/ lembaga terkait akan berkoordinasi mempersiapkan skema investasi dan promosi di 5 DPSP, serta mempersiapkan dasar hukum percepatan pengembangan 5 DPSP.

Baca juga: Minta Masyarakat Tak Panik Hadapi Omicron, Luhut: Kita Hanya Perlu Waspada...

“Tadi juga dibicarakan untuk Danau Toba, misalnya mengenai penghijauan. Jadi tanah yang dianggap perlu diberikan kepada rakyat untuk dikelola sedang diatur. Sehingga penghijauan di Danau Toba untuk meningkatkan permukaan air bisa dikerjakan,” tambah dia.

Demikian pula dengan pengurangan keramba di Danau Toba, dari 15.000 hektare, bertahap dikurangi.

Terakhir sudah 6.000 hektare lebih yang dikurangi dan akan berlanjut hingga tahun depan.

Dari Jawa Tengah, Borobudur Marathon 2021 menjadi salah satu event international yang baik ke depannya.

“Jadi saya pikir apa yang kami kerjakan sekarang sudah lebih bagus. Tapi ada hal penting, yakni kami sudah membuat platform dimana kami bisa mengevaluasi setiap progress yang dibuat di tempat masing-masing. Itu akan membantu kamu untuk lebih menuntaskan tugas Presiden, dalam rangka penyelesaian 5 DPSP,” tegas Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com