Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merger Jadi 3 BUMN Pangan, Ini Jajaran Terbaru Direksi dan Komisaris

Kompas.com - 03/12/2021, 12:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi melebur enam perusahaan yang tergabung dalam BUMN Klaster Pangan menjadi tiga perusahaan.

Melalui merger tersebut, maka PT Bhanda Ghara Reksa atau BGR Logistics kini melebur ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesia atau PPI.

Kemudian, PT Perikanan Nusantara atau Perinus melebur ke PT Perikanan Indonesia atau Perindo, dan PT Pertani melebur ke PT Sang Hyang Seri atau SHS.

Baca juga: Pemerintah Lebur 6 BUMN Pangan Jadi 3 BUMN

Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury mengungkapkan, penggabungan 6 BUMN Pangan menjadi 3 BUMN Pangan merupakan momentum penting menuju pembentukan Holding BUMN Pangan.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI dipersiapkan oleh Kementerian BUMN untuk menjadi induk Holding BUMN Pangan.

"Merger ini merupakan bagian dari rangkaian besar proses pembentukan Holding BUMN Pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran, serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan,” ujar Pahala dalam keterangan resminya, Jumat (3/12/2021).

Bergabungnya BUMN Pangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran di masing-masing sektor, seperti, penggabungan SHS dan Pertani dapat berperan di hulu dan berkolaborasi dengan para petani plasma dengan memproduksi beras, benih, jagung, dan produk hortikultura lainnya.

Baca juga: Antara Ahok, Erick Thohir, dan Arya Sinulingga soal Kontrak yang Bikin Rugi BUMN

Sementara Perindo dan Perinus dapat saling menguatkan memajukan sektor perikanan kerja sama dengan para nelayan maupun petambak, dengan menghadirkan produk-produk ikan yang berkualitas.

Sedangkan PPI dan BGR Logistics dapat saling melengkapi pada sektor trading dan logistik secara retail, domestik hingga pasar global melalui ekspor produk-produk pangan Indonesia.

"Seluruh perusahaan BUMN yang digabungkan berkomitmen untuk melakukan kewajiban pelayanan kepada seluruh stakeholders meliputi konsumen, mitra atau relasi, supplier, investor dan kewajiban kepada pemangku kepentingan lainnya," pungkas Pahala.

Baca juga: Saat Anak Cucu BUMN Terlalu Gemuk dan Jadi Benalu...

Berikut daftar jajaran direksi dan komisaris terbaru usai peleburan menjadi 3 BUMN pangan:

1. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)

Komisaris

  • Komisaris Utama: Herman Heru Suprobo
  • Komisaris Independen: Muhammad Kapitra Ampera
  • Komisaris: Hamli
  • Komisaris: Setiawan Wangsaatmaja

Direksi

  • Direktur Utama: Nina Sulistyowati
  • Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, SDM dan Umum: Wien Irwanto
  • Direktur Komersial & Pengembangan: Andry Tanudjaja
  • Direktur Operasi: Tri Wahyundo Hariyatno

2. PT Perikanan Indonesia (Persero)

Komisaris

  • Komisaris Utama: Muhammad Yusuf
  • Komisaris Independen: Johnson Sihombing
  • Komisaris Independen: Andre JO Sumual
  • Komisaris: Muhammad Riza Adha Damanik
  • Komisari: Cecep Sutiawan

Direksi

  • Direktur Utama: Sigit Muhartono
  • Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja: Manahan Hutapea
  • Direktur Operasional: Sugi Purnoto

3. PT Sang Hyang Seri (Persero)

Komisaris

  • Komisaris Utama: Mochammad Maksum Machfoedz
  • Komisaris Independen: Freddy Alex Damanik
  • Komisaris Independen: Heddy Lugito
  • Komisaris: Wignyo
  • Komisaris: Sunanto

Direksi

  • Direktur Utama: Maryono
  • Direktur Produksi: Karyawan Gunarso
  • Direktur Komersial: Ferry
  • Direktur Keuangan dan SDM: Kaspiyah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com