Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lira Turki Anjlok, Erdogan Ganti Menteri Keuangan Turki

Kompas.com - 04/12/2021, 14:41 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengganti posisi menteri keuangan di tengah gejolak perekonomian yang tengah dihadapi negara tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (4/12/2021), Turki mengalami tingkat inflasi yang terus melonjak sementara nilai tukar, lira, anjlok mencapai rekor titik terendah dalam sepekan terakhir.

Bila dibandingkan dengan dollar AS, lira turki anjlok lebih dari 40 persen setahun terakhir. Lira Turki pun menjadi mata uang dengan performa terburuk untuk pasar negara berkembang.

Berdasarkan keputusan presiden yang diterbitkan mendekati tengah malam pada Rabu (1/12/2021) waktu setempat, Erdogan menerima pengunduran diri Lutfi Elvan dan menunjuk wakilnya, Nureddin Nebati sebagai meteri keuangan yang baru.

Baca juga: Erdogan Pecat Gubernur Bank Sentral Turki, Ini Gara-garanya

Dilansir dari CNBC, sebelum ditunjuk sebagai menteri keuangan Turki yang baru, berdasarkan profilnya di laman Kementerian Keuangan setempat disebutkan, Nebati menjabat sebagai wakil menteri keuangan di bidang perbendaharaan dan mempelajari hubungan internasional, ilmu politik dan administrasi publik.

"Ya Tuhan, tolong permudahlah, jangan dipersulit. Ya Tuhan, jadihan hasilnya bermanfaat. Beri kami kebenaran dalam setiap kerja kami, buatlah kami sukses," ujar Nebati dalam cuitannya di Twitter.

"Ya Tuhan, berilah saya kemampuan untuk menjalankan tugas sebagai Menteri Keuangan, yang oleh Presiden kita anggap layak untuk saya, dan untuk layak atas kepercayaan yang telah dia tunjukkan kepada kami," kata dia.

Nebati telah menjabat sebagai wakil menteri keuangan selama tiga tahun, sebelumnya sempat mengatakan Turki sebenarnya telah bertahun-tahun mencoba menerapkan kebijakan suku bunga rendah, namun menghadapi tantangan keras.

"Namun kali ini, kami bertekad untuk menerapkannya," tulis dia di Twitter.

Ia pun menambahkan, tidak ada masalah dengan menjaga suku bunga tetap rendah di kondisi pasar seperti saat ini.

Baca juga: 24 Proyek Jokowi Senilai Rp 272 Triliun Ditawarkan ke Investor Turki

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2021, nilai tukar lira terhadap dollar AS telah terkoreksi lebih dari 44 persen.

Keputusan Lutfi Elvan mengundurkan diri sebagai menteri keuangan memperpanjang daftar penjabat Turki di bidang perekonomian yang memutuskan untuk mundur dari jabatannya, termasuk tiga gubernur bank sentral yang dipecat oleh Erdogan.

Analis ekonomi menyebutkan, ketidakpastian kebijakan serta pengelolaan kebijakan yang tak jelas telah membuat inflasi Turki melesat hingga dia digit dan cadangan devisa pun merosot.

Nilai tukar lira telah merosot hingga dua pertiga dari nilainya dalam empat tahun terakhir.

Baca juga: Hubungan Dagang Turki-Israel Semakin Mesra di Bawah Erdogan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com