Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Tembus Rp 171,36 Triliun

Kompas.com - 08/12/2021, 12:44 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri asuransi jiwa masih melanjutkan kinerja positifnya hingga kuartal III-2021. Ini terefleksikan dari berbagai indikator kinerja industri asuransi jiwa yang tumbuh secara signifikan.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, hingga akhir September 2021, total pendapatan industri asuransi jiwa mencapai Rp 171,36 triliun, meningkat 38,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 123,5 triliun.

Total pendapatan asuransi jiwa hingga kuartal III-2021 itu juga sudah lebih baik dibanding level sebelum pandemi Covid-19 merebak, di mana tercatat pada kuartal III-2019 total pendapatan asuransi jiwa sebesar Rp 166,1 triliun.

Baca juga: OJK Bakal Perketat Aturan Produk Asuransi Unitlink

"Industri asuransi jiwa pada kuartal III-2021 menunjukan tren positif setelah rebound di masa pandemi Covid-19," ujar Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon, dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/12/2021).

Selaras dengan capaian tersebut, Budi menyebutkan, total pendapatan premi industri asuransi juga mengalami pertumbuhan sebesar 11,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 149,36 triliun hingga akhir September 2021.

"Seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat, serta pandemi Covid-19 yang semakin menumbuhkan kesadaran akan asuransi jiwa, industri asuransi jiwa mencatat pertumbuhan total pendapatan premi," tuturnya.

Baca juga: OJK: Dalam Asuransi Unit Link, Risiko Investasi Berada pada Pemegang Polis

Lebih lanjut Ia menjabarkan, pertumbuhan pendapatan premi hingga kuartal III-2021 disumbang terbesar oleh kenaikan premi bisnis baru sebesar 17,6 persen, dengan nilai total Rp 94,2 triliun dan premi lanjutan sebesar 2,4 persen atau Rp 55,15 triliun.

Jika dilihat berdasarkan jenis produknya, produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau biasa disebut unit link masih menjadi penyumbang utama pendapatan premi industri asuransi jiwa, dengan nilai sebesar Rp 93,31 triliun, tumbuh 9 persen secara yoy.

Sementara itu produk asuransi tradisional mengalami pertumuhan sebesar 15,7 persen secara yoy menjadi Rp 56,04 triliun.

"Kondisi pandemi Covid-19 telah membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi jiwa bagi masa depan," ucap Budi.

Baca juga: Asuransi, Investasi, dan Dana Darurat, Mana yang Harus Diprioritaskan Lebih Dulu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com