Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Delegasi G20, Sri Mulyani: Selamat Datang di Bali

Kompas.com - 09/12/2021, 16:56 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Kegiatan Presidensi G20 di Indonesia telah dimulai pada Kamis (9/12/2021). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pun menyambut para delegasi G20 dari berbagai negara di Denpasar, Bali.

Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan terus berlangsung hingga 2022. Rangkaian tersebut bermula dari kegiatan seminar membahas isu terkait keuangan dalam ajang Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).

"Saya ingin menyapa semua kolega kami, selamat datang di Bali, terutama yang hadir di sini. Selamat datang di Bali, Anda aman di sini. Ini adalah the Land of God (Tanah Dewata), jadi Anda tidak perlu khawatir," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di Bali, Kamis.

Menurut dia, ajang Presidensi G20 sangat penting lantaran mempengaruhi kematangan ekonomi global, perdagangan, serta investasi.

Baca juga: Jadi Presidensi, Ini 3 Fokus Utama RI di KTT G20 Tahun Depan

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo yang menjadi moderator acara seminar diskusi Presidensi G20 turut menyambut para tamu G20.

"Selamat datang di Bali, tanah harapan dan harmoni," kata Perry.

Lebih lanjut kata dia, seluruh dunia masih menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun. Untuk pemulihan ekonomi, berbagai negara harus memastikan kesehatan masyarakat berjalan bersama untuk menuju pemulihan.

Sekaligus menjadikan isu perubahan iklim sebagai salah satu prioritas bersama demi menyelamatkan bumi.

"Ada banyak hal yang harus kita lakukan bersama, untuk pulih bersama. Ini komitmen Indonesia melalui G20 bagaimana kita bisa Recover Together, Recover Stronger," ucapnya.

Perry bilang, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memberikan arahan terkait pemulihan Indonesia. Misalnya, memastikan kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19, melakukan transisi untuk perubahan iklim, serta memanfaatkan digitalisasi untuk berbagai aktivitas.

Sebagai informasi, KTT G20 tahun depan tepatnya di bulan Oktober 2022 akan dihadiri 20 anggota negara meliputi Afrika Selatan, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, China, Turki, dan Uni Eropa.

Sedangkan untuk peserta Finance Track hari ini dihadiri Spanyol, Singapura, UAE, Belanda, Swiss, Malaysia, Thailand dan Filipina. Selain itu, ada 18 Organisasi Internasional yang hadir antara lain United Nation (UN)/Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), World Bank, Dana Moneter Internasional (IMF), The Financial Stability Board (FSB), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD)/Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.

Selain itu Indonesia juga mengundang sejumlah lembaga, antara lain: Organisasi Buruh Internasional (ILO), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IsDB), Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), United Nations Development Programme (UNDP), The Global Parnership for Financial Inclusion (GPFI), Global Infrastructure Hub (GIH).

Baca juga: Restrukturisasi Kredit Turun, OJK Minta Perbankan Tetap Lakukan Pencadangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com