Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Omicron, IMF Prediksi Ekonomi Global Tumbuh 4,9 Persen pada 2022

Kompas.com - 10/12/2021, 13:05 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 akan berada di kisaran 4,9 persen atau turun 0,1 persen dari proyeksi ekonomi tahun ini yang sebesar 5,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Deputi Pertama Direktur Pelaksana IMF Geoffrey Okamoto mengatakan, penurunan proyeksi ekonomi tersebut dilatarbelakangi ditemukannya virus Covid-19 varian baru Omicron yang muncul di Afrika Selatan ini.

"Kami memproyeksikan pertumbuhan global menjadi 5,9 persen pada 2021 dan menurun 4,9 persen tahun depan. Saya pikir penting untuk menegaskan bahwa masih ada risiko penurunan," ujarnya dalam Media Briefing Bersama IMF di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Apindo Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4-5 Persen di 2022

Lebih lanjut, kata Okatamoto, semua negara masih dihadapkan pada ketidakpastian, apalagi akibat munculnya varian baru Omicron yang telah menyebar ke berbagai negara berpotensi menghambat pemulihan ekonomi di masa mendatang.

Tantangan lainnya nanti juga berimbas terhadap peningkatan inflasi di beberapa negara lantaran terhambat masalah rantai pasok. Masalah yang muncul tersebut akan memicu pengetatan dari sisi kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan.

Maka tak heran, munculnya varian Omicron tersebut akan menimbulkan dampak berkepanjangan (scarring effect) terhadap perekonomian terutama bagi kelompok rentan.

Baca juga: IMF Ingatkan Ancaman Ketidakpastian Ekonomi Akibat Varian Omicron

"Pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan di negara maju yang akan memperketat kondisi keuangan global dengan beberapa potensi limpahan di pasar negara berkembang," kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu menuturkan, di tahun 2022 ketika Indonesia menjadi Presidensi G20, ekonominya ditargetkan tumbuh 5,2 persen. Sedangkan lembaga internasional memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia lebih rendah dibanding target pertumbuhan ekonomi RI.

OECD memproyeksi ekonomi dunia hanya tumbuh 4,5 persen di tahun 2022. IMF memprediksi ekonomi dunia tumbuh 4,9 persen, sedangkan Bank Dunia mencapai 4,3 persen.

Baca juga: Bank Mandiri Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal IV Capai 5,04 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com