Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana, Sentra Ikan Papua Ekspor 11,5 Ton Udang Laut ke Jepang

Kompas.com - 10/12/2021, 13:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Mimika di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, mulai melaksanakan ekspor perdana komoditas perikanan ke Jepang.

Ekspor ini dilakukan usai sentra perikanan tersebut mengalami peningkatan volume produksi sebesar 42,72 persen dalam 4 tahun terakhir, yakni dari tahun 2016-2020.

"Ini kita kawal from zero to hero. Produk perikanan yang diekspor adalah udang laut beku jenis Banana dan Tiger," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti dalam siaran pers, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Jual Beli Hewan Termasuk Ikan Hias Dilarang Facebook dan IG? Ini Kata Meta

Adapun ekspor perdana ini diwakili oleh eksportir PT. Bartuh Langgeng Abadi yang melibatkan orang asli Papua dengan jalan membeli hasil tangkapan nelayan lokal yang tergabung dalam Koperasi Kamora Abadi.

Eksportir tersebut juga mempekerjakan orang asli daerah dalam dalam mengoperasionalkan Unit Pengolahan Ikan (UPI).

"Kementerian Kelautan dan Perikanan terus berupaya untuk memberikan dukungan dan kemudahan kepada pelaku usaha, baik dalam hal perijinan berusaha maupun dalam hal permodalan," sambung Artati.

Dalam ekspor perdana, total komoditas yang diekspor sebanyak 11,5 ton menggunakan reefer container kapasitas 20 ton, diangkut dengan kapal kargo PT. SPIL dengan ekspedisi HSN Group (PT. Rahayu Perdana Trans & PT. Rukma Padaya Trans).

Pengiriman dilakukan pada Rabu, 8 Desember 2021 di dermaga Pelabuhan Paumako, Timika.

Artati berharap ekspor ini menjadi awal yang baik bagi pelaku usaha dan pemerintah di Kabupaten Mimika untuk terus eksis dan tumbuh. Ke depan, dia memastikan KKP akan terus mendorong dan meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan dari Bumi Cenderawasih.

"Masih terbuka peluang pengembangan jenis komoditas untuk diekspor ke mancanegara. Pada prinsipnya, Ditjen PDSPKP siap mendorong para pelaku usaha dalam rangka peningkatan daya saingnya," tutupnya.

Baca juga: KKP Sebut Negara Merugi Akibat Harga Patokan Ikan 10 Tahun Terakhir Tak Berubah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com