Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Nasabah Kaya di BNI Melonjak 10 Persen

Kompas.com - 12/12/2021, 08:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana nasabah kaya terus menumpuk di perbankan.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan dari nasabah prioritas dan privat banking sebesar 10 persen secara tahunan per November 2021.

Baca juga: Saldo Minimum Tabungan BNI: BNI Taplus, BNI Taplus Bisnis, BNI Taplus Muda

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, mereka adalah nasabah prioritas yang memiliki simpanan di atas Rp 5 miliar.

Dari total dana kelolaan BNI, mayoritas nasabah menaruhnya dalam bentuk tabungan.

"Namun, kami juga melihat dana kelolaan atau assets under management (AUM) investasi nasabah tumbuh cukup pesat walau dari segi besaran belum mendominasi," kata Henny, dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (12/12/2021).

Dengan realisasi itu, Henny yakin akan lebih banyak lagi nasabah kaya yang menaruh uangnya di BNI.

Diperkirakan simpanan nasabah di atas Rp 5 miliar akan tumbuh tahun depan.

Baca juga: Cara Beli Token Listrik di ATM BCA, Mandiri, BRI, BNI, dan ATM Lainnya

Namun, ia tidak menyebut berapa target dana kelolaan yang dibidik.

"Kita melihat bahwa semakin banyak generasi milenial yang mulai masuk ke segmen high net worth client karena ketertarikan mereka terhadap produk investasi dan kanal digital sudah terbentuk," kata dia.

Berbagai strategi dipersiapkan bank pelat merah ini untuk memupuk simpanan nasabah tajir.

Salah satunya, dengan mengedepankan mobile banking sebagai kanal untuk bagi nasabah untuk bertransaksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com