JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam acara The 3rd Indonesia Fintech Summit (IFS) 2021, di Nusa Dua, Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan membeberkan bagaimana tingkat literasi keuangan Indonesia dibanding negara tetangga.
Baca juga: Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan Tidak Dihapus, Tarif Iuran Disesuaikan dengan Fasilitas Medis
Luhut mengatakan, tingkat inklusi keuangan digital di Indonesia sudah berada pada indikator yang sangat baik. Sayangnya, tidak dengan tingkat literasi keuangan atau pemahaman warga soal keuangan.
Tingkat literasi keuangan Indonesia menurut Luhut, masih sangat jauh dibanding negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
Baca juga: Luhut: Literasi Keuangan RI Masih Rendah Dibandingkan dengan Negara Tetangga
Berdasarkan data OJK pada 2019 Indeks Literasi Keuangan RI baru mencapai 30,03 persen dan Indeks Inklusi Keuangan 76,19 persen.
Sementara literasi keuangan Singapura di angka 98 persen, Malaysia 85 persen, dan Thailand 82 persen.
Baca juga: Jalan Panjang OJK Mencapai Inklusi Keuangan 90 Persen
"Tingkat inklusi tinggi dengan literasi rendah menunjukkan potensi risiko yang begitu tinggi. Karena, meski masyarakat memiliki akses keuangan, sebenarnya mereka tidak memahami fungsi dan risikonya. Peningkatan literasi menjadi kunci agar tingkat inklusi yang sudah terjadi bisa berdampak lebih produktif dengan risiko minim. Inilah yang jadi pekerjaan kita bersama, antara pemerintah dan asosiasi," kata Luhut melalui siaran pers Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (13/12/2021).
Baca juga: OJK Terima 50.413 Aduan Nasabah Pinjol, Paling Banyak soal Perilaku Debt Collector