Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Ajak Swasta Lengkapi Ekosistem Kendaraan Listrik di RI

Kompas.com - 13/12/2021, 19:01 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui hilirisasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sampai saat ini belum berjalan optimal.

Bahkan, mantan bos Inter Milan itu menilai masih banyak tahapan hilirisasi yang "bolong" dan belum bisa dilakukan di Indonesia.

Hal ini pun berdampak pada ekspor raw material yang masih tinggi. Lebih jauh, Indonesia akhirnya harus mengimpor kembali produk jadi yang bahan bakunya sebenarnya berasal dari dalam negeri.

Baca juga: Gojek dan Perusahaan Luhut Siapkan Rp 17 Triliun untuk Kembangkan Kendaraan Listrik

"Karena itu kita mengisi kekosongan itu dengan membikin Indonesia Battery Corporation (IBC). Kita paksa Korea dan China untuk berpartner supaya jangan hanya ngambil nikelnya, harus bikin pabrik disini," kata Erick Thohir dalam orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember dikutip dari YouTube ITS, dikutip Senin (13/12/2021).

Erick menyebut, dengan langkah ini maka ada kesempatan untuk membuka lapangan kerja dan secara perlahan dan ada proses transfer pengetahuan yang diperoleh.

Baca juga: Ambisi Indonesia Wujudkan Industri Kendaraan Listrik dari Hulu ke Hilir

Menurutnya, pengembangan ekosistem baterai dan kendaraan listrik ini pun juga memberikan kesempatan baik untuk swasta maupun BUMN.

"Jadi saya sangat membuka kerjasama ini dengan bnyak pihak, karena apa? ekosistemnya bolong, ekosistemnya masih bolong dan ini baru diisi, dan percayalah kita gak memonopoli karena itu tetap beri kesempatan swasta mengisi," kata Erick Thohir.

Baca juga: Luhut Perkirakan Nilai Investasi Kendaraan Listrik di RI Bisa Capai Rp 493,5 Triliun

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ekosistem kendaraan listrik masih bolong, Erick Thohir ajak swasta bergabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com