Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Pinjam Lahan 14 Pemda hingga 10 Tahun, untuk Bangun 7.904 Menara BTS di Daerah 3T

Kompas.com - 13/12/2021, 20:29 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo) meneken kerja sama pinjam pakai lahan dengan 14 pemerintah daerah untuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif menyatakan, kerja sama tersebut jadi salah satu terobosan dalam menyelesaikan target pembangunan infrastruktur di daerah 3T.

Baca juga: Kominfo Bilang Tak Usah Bayar Utang Pinjol Ilegal, Ini Kata OJK

“Target kita ke depan membangun (BTS di) 7.904 lokasi yang difasilitasi lahan oleh para pemerintah daerah hingga kepala desa. Karena kami menggunakan skema yang berbeda dengan skema yang dilakukan oleh operator telekomunikasi,” ujar Anang melalui rilis Kominfo, Senin (13/12/2021).

Berbeda dengan operator seluler yang menggunakan skema akusisi tanah (site acquisition) maka pemerintah lebih kepada skema kolaborasi dengan pemda. 

Baca juga: OJK Minta Kominfo Blokir Aplikasi Penagih Utang

“Lahannya tetap milik lahan pemerintah daerah tetapi ada aset pemerintah pusat yang akan beroperasi di sana. Mungkin lebih dari 10 tahun. Jadi 2021 kita selesaikan 4.200 targetnya, di tahun 2022 sisanya 3.704. Seluruhnya skema pinjam pakai lahan kerja sama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” jelas Anang.

Baca juga: Dorong Pemerataan Layanan Telekomunikasi, Mitratel Bangun BTS di Daerah 3T

Posisi menara BTS di tengah desa agar menjangkau populasi

Dalam skema kerja sama itu, pemerintah daerah menyiapkan lahan dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sedangkan pemerintah pusat diberi fasilitas pembebasan IMB untuk membangun infrastruktur telekomunikasi.

“Lokasinya (posisi menara BTS) berada di tengah desa agar bisa menjaga (jangkauan) populasi, bukan di luar desa atau bahkan di gunung. Karena prinsip kami saat ini menggunakan Satu Desa Satu Tower BTS yang bisa menjangkau di tengah kampung atau desa tersebut,” kata Anang. 

Baca juga: Kala Dua Srikandi Ajukan Diri Terlibat Bangun Tower Listrik Darurat di NTT...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com