Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Pemerintah Mau Terbitkan SBN Ritel Rp 100 Triliun

Kompas.com - 14/12/2021, 16:54 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel dengan target Rp 100 triliun pada tahun 2022. Target tersebut naik dari 2021 yang sebanyak Rp 97,2 triliun.

“Untuk di 2022, targetnya kami tingkatkan jadi Rp 100 triliun, tetapi ini akan lebih fleksibel dan akan dijaga,” tutur Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Luky Alfirman, dalam Media Briefing: Strategi Pembiayaan APBN Tahun 2022, Senin (13/12/2021).

Dia mengatakan, pihaknya akan terus melihat kondisi market dan respon dari investor. Target SBN ritel tersebut akan terus fleksibel dengan melihat faktor minat masyarakat, kondisi market, kebutuhan kas.

Baca juga: Pemerintah Akan Siapkan SBN untuk Penempatan Dana Repatriasi

Adapun, untuk instrumen SBN ritel yang akan diterbitkan masih sama dengan 2021. yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel. Untuk SUN ritel akan terdiri dari dua instrumen, yaitu ORI yang merupakan instrument tradable, serta SBR yang merupakan instrumen non-tradable.

Sementara untuk instrumen ritel yang berbasis syariah, pemerintah akan menerbitkan Sukuk ritel (tradable), sukuk tabungan (non-tradable) serta Sukuk Wakaf-Linked.

Luky mengatakan, di 2022 nanti pemerintah akan menerbitkan 6 SBN ritel yaitu Obligasi Ritel (ORI) sebanyak 2 kali, Sukuk Ritel (SR) 2 kali, Saving Bond Ritel (SBR), dan juga Sukuk Tabungan (ST) seri ST009, dan 1 Sukuk Wakaf Ritel (SWR).

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Kementerian Keuangan Riko Amir menambahkan, nominal dari obligasi ritel tersebut akan masih sama seperti di 2021.

“Jenis-jenis obligasi ritelnya masih sama seperti di 2021, begitu pula pada kisaran nominalnya,” kata Riko.

Tahun ini, pemerintah melakukan beberapa kali penerbitan SBN ritel. Pertama, ORI019 pada 22 Februari 2021 dengan kupon 5,57 persen dan nominal Rp 26 triliun, dengan jumlah investor mencapai 48.731. ORI019 ini telah memenuh target dari sebelum masa penawaran berakhir.

Kedua, SR014 yang diluncurkan pada 22 Maret 2021 dengan nominal Rp 16,71 triliun. Riko mengatakan, pada sukuk ritel ini telah menjangkau 35.626 investor di 34 provinsi juga penerbitan melebihi permintaan 1,67 kali.

Ketiga, SWR002 yang diluncurkan pada 9 Juni 2021 dengan nominal Rp 24,14 miliar dan mayoritas investor yaiu individu sebesar 0,05 persen. Adapun kupon penerbitannya dengan bookbuilding melalui 6 Midis yaitu 5,57 persen p.a.

Baca juga: Pemerintah Sudah Kantongi Rp 766,61 Triliun dari Lelang SBN 2021

Keempat, Savings Bound Ritel seri SBR10 yang diluncurkan pada 19 Juli 2021 dengan nominal Rp 7,5 triliun. Jumlah investornya juga mencapai 23.337 dengan 38,9 persen investor baru atau 9.068 orang, dan ini telah memenuh target dari sebelum masa penawaran berakhir.

Kelima, SR015 yang diluncurkan pada 22 September 2021 dengan nominal Rp 27 triliun. Sukuk ritel seri ini merupakan penjualan terbesar sejak menggunakan system e-SBN, dengan jumlah investor sebanyak 49.027 alias terbanyak sepanjang penerbitan SBN ritel.

Keenam, ORI020 yang diluncurkan pada 25 Oktober 2021 dengan nominal Rp 15 triliun. Jangkauan dari obligasi ini mencakup 30.053 investor dengan 11.631 atau 38,7 persen investor baru. Selain itum terdapat batas maksimal pembelian yang diturunkan, yaitu dari Rp 3 miliar menjadi Rp 2 miliar.

Ketujuh, untuk green sukuk ritel (domestik) yaitu sukuk tabungan seri RT008 yang diterbitkan pada November 2021 dengan nominal penjualan Rp 5 triliun. Seri ini juga telah menjangkau 14.337 orang investor dengan kupon penerbitan 4,80 persen p.a.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com