Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Langkah Indika Energy Tekan Emisi Karbon

Kompas.com - 14/12/2021, 17:49 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indika Energy Tbk (INDY) mengungkapkan sejumlah langkah untuk menekan emisi karbon dalam rangka pemenuhan komitmen Indonesia terkait perubahan iklim. 

Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Indika Energy Azis Armand dalam Kompas Talks – webinar Harian Kompas bersama Indika Energy dengan tema COP26 Response: Power Up The New Energy, Selasa (14/12/2021).

“Kita ingin memberikan kontribusi kepada pemenuhan komitmen Indonesia bekaitan dengan perubahan iklim tersebut. Ketika berbicara mengenai climate change kita melihat salah satu yang menonjol adalah karena memang banyaknya emisi CO2, sehingga jumlah karbon sudah banyak sekali, yang ingin kita lakukan adalah melakukan dekarbonisasi di Indika Energy,” kata Aziz secara virtual.

Aziz menjelaskan hal tersebut penting dilakukan karena climate change memiliki risiko bagi keberlangsungan binis Indika Energy yang mengedepankan konsep bisnis berkelanjutan.

Baca juga: Kemenaker Gandeng 14 Mitra untuk Perkuat Pelatihan Vokasi di BLK

Dia mengungkapkan bahwa Indika Energy memiliki dua inisiatif besar yang mencakup dekarbonisasi pada operasional perusahaan dan dekarbonisasi pada portofolio perusahaan. Berkaitan dengan dekarbonisasi pada operasional perusahaan, pihaknya akan melakukan pengurangan emisi.

“Kita melakukannya dengan melihat seberapa besar emisi yang dilakukan, kegiatan apa saja yang menghasilkan emisi tersebut supaya kita bisa melakukan atau menyiapkan inisiatif atau langkah untuk menguranginya,” kata Aziz.

Aziz berharap melalui dekarbonisasi pada operasional bisa mengurangi emisi secara signifikan. Sementara dekarbonisasi dari protofolio aset yaitu meninjau perusahan-perusahaan yang memberikan dampak karbon negatif.

“Indika Energy melihatnya sebagai suatu konsolidasi yang dilakukan oleh perusahaan. Jadi dekarbonisasi dari operasional kita, saat ini sudah ada. Jika aset di portofolio memiliki karbon negatif, maka akan dilakukan reformulasi, seperti divestasi aset atau investasi kepada bidang yang secara relatif karbonnya rendah,” kata dia.

Baca juga: Tarif Cukai Naik, Produksi Rokok Bakal Susut 10 Miliar Batang?

Aziz menjelaskan, emisi karbon terjadi akibat kegiatan pembakaran bahan bakar fosil. Bahkan, hal tersebut berkontribusi besar menyumbang emisi dalam kegiatan tambang batu bara.

Oleh karena itu, dengan dekarbonisasi, ia berharap penggunaan bahan bakar tersebut akan mengurangi biaya produksi 30 hingga 35 persen.

“Jadi ketika kita melakukan dekarbonisasi, kita harapannya biaya produksi kita juga bisa menurun. Ini juga berkaitan perubahan iklim yang turut bedampak pada finansial yang positif yang memberikan bebefit bukan saja pada lingkungan hidup, tapi juga kepada karyawan ke seluruh stakeholder yang berkaitan dengan INDY,” jelas dia.

Baca juga: Daftar Aset Tommy Soeharto yang Akan Dilelang Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com