Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Negara Penghasil Lada Terbesar di Dunia

Kompas.com - 17/12/2021, 20:45 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia masuk dalam daftar negara penghasil lada terbesar di dunia, meski tak berada pada urutan pertama peringkat produsen lada terbanyak dunia.

Hal ini tercatat pada data tahun 2014-2018 dalam buku Outlook Lada yang diterbitkan Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2020.

Berdasarkan data FAO sentra utama produksi lada di dunia berada di lima negara yaitu Vietnam, Indonesia, Bulgaria, India dan Brasil.

Baca juga: Kebun Lada Indonesia Terluas di Dunia, tapi Produksinya Kalah dari Vietnam

Vietnam menempati urutan pertama sebagai negara produsen lada terbesar di dunia dengan rata-rata produksi sekitar 212.000 ton atau berkontribusi 33,67 persen produksi lada dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas lada Indonesia masih di bawah produktivitas lada Vietnam. Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara penghasil lada terbesar di dunia dengan kontribusi 13,70 persen atau rata-rata produksi 86.000 ton.

Urutan ketiga ditempati oleh Bulgaria dengan kontribusi 10,45 persen, diikuti oleh India (9,86 persen) dan Brasil (9,84 persen). Adapun negara-negara lainnya memberikan kontribusi 22,49 persen terhadap total produksi lada di dunia.

Berikut daftar negara produsen lada dunia tahun 2014-2018 selengkapnya:

Hasil produksi lada Vietnam

  • 2014: 151.761 ton
  • 2015: 176.789 ton
  • 2016: 216.432 ton
  • 2017: 252.576 ton
  • 2018: 262.658 ton
  • Rata-rata: 212.043 ton

Baca juga: Simak Daftar Negara Penghasil Bawang Putih Terbesar di Dunia

Hasil produksi lada Indonesia

  • 2014: 87.447 ton
  • 2015: 81.500 ton
  • 2016: 86.334 ton
  • 2017: 87.991 ton
  • 2018: 88.235 ton
  • Rata-rata: 86.301 ton

Hasil produksi lada Brazil

  • 2014: 42.339 ton
  • 2015: 51.739 ton
  • 2016: 54.430 ton
  • 2017: 79.106 ton
  • 2018: 101.274 ton
  • Rata-rata: 65.778 ton

Hasil produksi lada India

  • 2014: 51.000 ton
  • 2015: 65.000 ton
  • 2016: 55.000 ton
  • 2017: 72.000 ton
  • 2018: 67.472 ton
  • Rata-rata: 62.094 ton

Hasil produksi lada Bulgaria

  • 2014: 63.719 ton
  • 2015: 67.819 ton
  • 2016: 71.576 ton
  • 2017: 54.822 ton
  • 2018: 51.958 ton
  • Rata-rata: 61.979 ton

Baca juga: Impor Bawang Putih Indonesia Terbesar di Dunia, Terbanyak dari China

Kebun lada terluas di dunia

Sejalan dengan itu, indonesia dari tahun ke tahun selalu menjadi negara dengan kebun lada terluas di dunia, meski produksinya masih kalah dari negara lain.

Berdasarkan rata-rata luas areal lada selama 2014-2018, terdapat lima negara yang memberikan kontribusi luas tanaman menghasilkan lada terbesar di dunia.

Lima negara tersebut secara total memberikan kontribusi kumulatif sebesar 84,40 persen terhadap total luas areal lada dunia.

Indonesia berada diurutan pertama sebagai negara dengan luasan terbesar dengan kontribusi 32,85 persen terhadap luasan lada dunia.

Selanjutnya, India merupakan negara kedua dengan kontribusi luas sebesar 23,93 persen diikuti oleh Vietnam (15,18 persen), Sri Lanka (7,61 persen) dan Brasil (4,82 persen).

Dari data tersebut, Indonesia mendominasi luas areal lada sejak tahun 2014. Luas areal lada di India cenderung stagnan dengan luasan sekitar 130.000 hektar.

Hal serupa juga terjadi pada Sri Lanka yang luasannya sekitar 40.000 hektar setiap tahunnya. Berbeda halnya dengan Vietnam dan Brasil, luasan kebun lada kedua negara tersebut meningkat dari tahun ke tahun.

Baca juga: Daftar Negara Importir Bawang Putih Terbesar Dunia, Indonesia Juaranya

Berikut daftar negara dengan kebun lada terluas di dunia tahun 2014-2018 selengkapnya:

Luas kebun lada Indonesia

  • 2014: 162.751 hektar
  • 2015: 167.590 hektar
  • 2016: 181.390 hektar
  • 2017: 186.297 hektar
  • 2018: 187.291 hektar
  • Rata-rata: 177.064 hektar

Luas kebun lada India

  • 2014: 124.000 hektar
  • 2015: 129.000 hektar
  • 2016: 129.000 hektar
  • 2017: 132.000 hektar
  • 2018: 130.870 hektar
  • Rata-rata: 128.974 hektar

Luas kebun lada Vietnam

  • 2014: 58.527 hektar
  • 2015: 67.841 hektar
  • 2016: 81.790 hektar
  • 2017: 93.507 hektar
  • 2018: 107.392 hektar
  • Rata-rata: 81.811 hektar

Baca juga: Potret Rasio Utang Pemerintah: Turun Era SBY, Naik Lagi di Era Jokowi

Luas kebun lada Sri Lanka

  • 2014: 39.650 hektar
  • 2015: 39.451 hektar
  • 2016: 39.515 hektar
  • 2017: 42.989 hektar
  • 2018: 43.508 hektar
  • Rata-rata: 41.023 hektar

Luas kebun lada Brasil

  • 2014: 19.070 hektar
  • 2015: 22.105 hektar
  • 2016: 25.833 hektar
  • 2017: 28.631 hektar
  • 2018: 34.299 hektar
  • Rata-rata: 25.988 hektar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com