Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Penyedia Kebutuhan Pangan Banyak Bermunculan, Ini Kata TaniHub

Kompas.com - 19/12/2021, 09:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini aplikasi belanja online akan kebutuhan pangan sudah semakin banyak bermunculan.

Bahkan sektor perusahaan Ride Hailing seperti GoJek memiliki layanan untuk segmentasi ini melalui layanan GoMartnya.

Baca juga: Ini Persiapan TaniHub Sediakan Stok Kebutuhan Pangan Selama Nataru

Merespons hal tersebut, TaniHub salah satu perusahaan Agriculture Technology menilai dengan semakin banyaknnya saingan justru menjadi hal yang baik dalam meningkatkan awareness konsumen dalam memenuhi kebutuhan akan produk pangan secara online.

Baca juga: Cara TaniHub Group Menjaga Kualitas Pelayanan di Tengah Pandemi Covid-19

"Penetrasi di bisnis ini sebenarnya masih rendah jika dibandingkan dengan penetrasi untuk fesyen," ujar Chief Marketing Officer/Director of People and Culture TaniHub Group Ritchie Goenawan dalam ekslusif interview bersama Kompas.com, Jumat (18/12/2021).

Baca juga: Selama PPKM Level 4, Tanihub Catat Kenaikan Transaksi Hingga 3 Kali Lipat Per Hari

"Masih banyak masyarakat kita yang meskipun pandemi belum sempat dan belum bisa belanja online untuk kebutuhan pangan. Nah dengan adanya pemain baru, saya optimistis bisa meningkatkan awareness masyarakat kita sehingga para pemainnya juga akan lebih enjoy," lanjutnya. 

Baca juga: Dapat Dana Rp 942 Miliar, TaniHub Bakal Perkuat Infrastruktur

Kolaborasi dengan e-commerce

Chief Marketing Officer/Director of People and Culture TaniHub Group Ritchie Goenawan dalam ekslusif interview bersama Kompas.com, Jumat (18/12/2021). (Tangkapan layar)KOMPAS.com/ ELSA CATRIANA Chief Marketing Officer/Director of People and Culture TaniHub Group Ritchie Goenawan dalam ekslusif interview bersama Kompas.com, Jumat (18/12/2021). (Tangkapan layar)
Ritchie menilai hadirnya para pemain baru menjadi waktu yang tepat untuk berkolaborasi dalam memperluas skala bisnisnya.

Seperti yang dilakukan TaniHub sendiri meskipun sudah memiliki aplikasi sendiri, pihaknya juga hadir di berbagai platform e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, hingga Shopee.

"Kita berkolaborasi dengan pemain e-commerce untuk bisa melayani customer yang lebih banyak lagi. Jadi sebenarnya ada pesaing pun menghadirkan kesempatan untuk bersinergi," ungkap Ritchie.

"Sementara kalau ditanyakan apa strategi untuk bersiang kami bilang tidak ada strategi yang berubah. Kami malah justru fokus menyediakan stok untuk memperluas jaringan petani di hulu dan menyediakan stok yang berkualitas baik untuk Business to Business (B2B) atau Business to Customer (B2C) kami," sambung Ritchie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com