Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Awal Sesi Melemah

Kompas.com - 20/12/2021, 09:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (20/12/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.556,65 atau turun 45,27 poin (0,69 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.601,93.

Sebanyak 166 saham melaju di zona hijau dan 250 saham di zona merah. Sedangkan 168 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 807,09 miliar dengan volume 1,74 miliar saham.

Baca juga: IHSG Dibayangi Isu Tapering The Fed, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,44 persen, Strait Times 0,89 persen, Nikkei 1,81 persen, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,63 persen.

Wall Street pada penutupan pekan lalu merah dengan penurunan index Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,48 persen, S&P 500 melemah 1,03 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq juga turun 0,07 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low. MACD masih bergerak pada trend distribusi mengindikasikan masih ada potensi pelemahan meskipun cukup terbatas.

“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan akan minim sentiment di awal pekan. Pergerakan juga akan dibayangi aksi The Fed yang akan mempercepat tapering,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.381 per dollar AS, atau turun 26 poin (0,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.355 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena sentimen penyebaran varian Covid-19, Omicron. WHO menyebutkan Omicron sudah menyebar ke 89 negara, termasuk Indonesia dan tingkat penularannya naik dua kali lipat dalam 3 hari.

“Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini dengan berkembangnya kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus Omicron. Pasar masih mewaspadai dampak infeksi varian Covid-19 ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu, sentimen percepatan tapering dan kenaikan suku bunga acuan AS juga masih menjadi pendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.400 per dollar AS sampai dengan Rp 14.330 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com