Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai dan Minyak Goreng Naik Jelang Nataru, Wamendag: Fluktuasinya Cukup Kondusif

Kompas.com - 23/12/2021, 06:45 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga sejumlah bahan pokok di beberapa daerah mulai merangkak naik jelang periode hari raya Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Meskipun demikian, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengeklaim, pasokan kebutuhan bahan pokok di berbagai daerah masih terjaga jelang periode Nataru.

"Ketersediaan pasokan untuk semua barang kebutuhan pokok itu cukup, dalam rangka memenuhi kebutuhan Natal dan tahun baru," ujar dia secara virtual, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Ini Persiapan TaniHub Sediakan Stok Kebutuhan Pangan Selama Nataru

Lebih lanjut Jerry mengaku, dirinya telah melakukan tinjauan langsung, serta operasi pasar di banyak pasar yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

"Saya sempat berbincang-bincang langsung dengan pedagang, aman dan tercukupi. Jadi kalau dari sisi stok, suplai, dan ketersediaan, Alhamdulillah aman dan bagus," tuturnya.

Terkait dengan adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok seperti cabai dan minyak goreng, menurutnya hal itu merupakan suatu hal yang wajar dan disebabkan oleh mekanisme pasar.

"Fluktuasinya cukup kondusif, dalam harga yang masih tidak terlalu tinggi," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, terpantau sudah meningkat pada Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Wamendag Pastikan Pasokan Bahan Pokok Aman Saat Nataru

"Harga sejumlah bahan pokok naik, seperti cabai rawit merah, telur ayam, dan minyak goreng," jelas Kepala Pasar Slipi Subhan saat dikonfirmasi pada Selasa.

Natan (28) pedagang cabai Pasar Slipi mengatakan, kenaikan harga terjadi pada jenis cabai rawit merah, cabai rawit hijau, dan cabai merah.

Harga cabai rawit merah kini naik menjadi Rp 110.000 per kilogram. Natan menyebut, normalnya harga tersebut hanya Rp 40.000.

Untuk cabai merah, harganya kini mencapai Rp 60.000. Naik dua kali lipat bila dibandingkan harga normal Rp 30.000.

Sementara harga cabai rawit hijau naik menjadi Rp 60.000 dari harga normalnya Rp 35.000. Natan menyebut, harga pangan terus naik mendekati Hari Raya Natal.

"Harga naik sejak Desember ini. Ini sudah biasa naik menjelang Natal. Nanti makin mendekati Natal tambah naik. Setiap hari bisa naik Rp 3.000 hingga Rp 5.000," jelas Natan saat ditemui di lapaknya.

Baca juga: Sandiaga Uno Minta Masyarakat Tidak ke Luar Negeri Selama Libur Nataru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com