Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Ada Satu Orang yang Lolos dari Pengawasan di Wisma Atlet

Kompas.com - 27/12/2021, 12:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ada satu orang yang lolos dari pengawasan di Rumah Sakit (RS) Wisma Atlet. Padahal kata dia, status Wisma Atlet masih dalam status penguncian penuh atau lockdown.

"Jadi kita melihat sekarang, begitu kita taruh semua di-lockdown di Wisma Atlet kelihatan tidak berkembang. Tapi masih kita tidak tahu, apakah ada daerah lain yang masih lolos? Sebab kemarin, ada satu orang yang lolos dari situ (Wisma Atlet) karena pergi dengan keluarganya. Kita harapkan tidak terjadi lagi," ujarnya dalam keterangan pers virtual, Senin (27/12/2021).

Namun Luhut tidak menyebutkan satu orang yang lolos dari pengawaan di Wisma Atlet tersebut adalah pasien kasus Covid-19 Omicron atau hanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjalani karantina di Wisma Atlet.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Sentil Kebijakan Karantina, Luhut: Ini Masukkan Pakar, Bukan Ngarang Sendiri

Kompas.com sudah mencoba meminta penjelasan kepada Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi terkait pernyataan Luhut tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada respons dari Jodi.

Adapun Luhut mengatakan bahwa kebijakan lockdown di Wisma Atlet membuat penyebaran Covid-19 varian Omicron dapat terkendali. Sebab kata dia, temuan awal varian Omicron disinyalir berasal dari petugas kebersihan di Wisma Atlet yang tertular dari orang yang datang dari luar negeri.

Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa dan Bali itu menegaskan, tidak ada kelonggaran di RS Wisma Atlet selama masa pemberlakuan lockdown. Terkecuali tenaga medis.

"Jadi tidak ada permintaan-permintaan dispensasi yang tidak betul-betul ada alasan kuat. Dispensasi itu saya ulangi dapat diberikan apabila ada alasan yang kuat. Misalnya dokter, kesehatan dan hal-hal urgen yang lain. Tapi ada prosedur yang harus diikuti juga." ucap Luhut.

Selain itu, Luhut menyampaikan bahwa capaian vaksinasi umum dan lanjut usia (lansia) di Jawa dan Bali juga terus meningkat. Capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 di Jawa dan Bali masing-masing telah mencapai lebih dari 80 persen dan 60 persen.

Hasil sementara Serosurvei Nasional juga menunjukan tingkat kekebalan masyarakat yang cukup tinggi. Namun Luhut menyebut, masih terdapat beberapa daerah kabupaten atau kota dengan vaksinasi dosis 1 di bawah 50 persen.

Baca juga: Kasus Omicron Naik, Karantina Bakal Diperketat, WNI Diimbau Tidak ke Luar Negeri

"Pemerintah juga meminta kepada seluruh daerah agar mempersiapkan kesiapan fasilitas RS dan isolasi terpusat dari sekarang untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, penegakan prokes dan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi dalam masa Nataru juga harus terus ditingkatkan," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan penambahan kasus virus corona varian Omicron di Indonesia sebanyak 27 kasus. Dengan penambahan tersebut, total ada 46 kasus Omicron di Tanah Air hingga Minggu (26/12/2021).

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, sebagian besar kasus baru itu berasal dari pelaku perjalanan internasional. Namun, ada satu tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet yang terkena varian Omicron.

Baca juga: Imbau Berwisata Domestik, Luhut, Aman dari Omicron, Tak Kalah Cantik dengan Luar Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com