Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 2023, Berobat ke RS Internasional Tak Perlu ke Luar Negeri, Cukup ke Bali

Kompas.com - 27/12/2021, 17:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Bali di Kawasan Wisata Sanur, Denpasar, sudah resmi dimulai. Hal itu ditandai dengan peletakan baru pertama atau groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, proyek pembangunan rumah sakit berstandar internasional ini ditargetkan rampung pada Mei 2023.

"Rumah sakit ini insyaallah berdiri Mei 2023. Saya juga sudah sampaikan untuk kalau bisa lebih cepat, lebih bagus," ujarnya dalam acara groundbreaking yang ditayangkan secara virtual, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Resmi, UMP DKI Jakarta 2022 Naik Jadi Rp 4,64 Juta

Ia mengatakan, proyek rumah sakit internasional ini dibiayai dana internal Holding BUMN Rumah Sakit, dengan PT Pertamina IHC sebagai induknya. Selain itu, pembangunan tersebut juga melibatkan dana dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI.

Erick menjelaskan, setiap tahunnya ada sekitar 2 juta masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, sehingga banyak devisa yang keluar selama ini di bidang medis.

Oleh sebab itu, kehadiran rumah sakit berskala internasional di Bali tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berobat. Jadi tak perlu lagi pergi ke luar negeri, cukup di dalam negeri saja.

"Karena itu selain kita mengkonsolidasikan rumah sakit supaya berstandar tinggi tapi juga membuat rumah sakit internasional," ujar dia.

Baca juga: Soal Vaksin Booster, Pemerintah Masih Tunggu Rekomendasi ITAGI

Menurut Erick, rumah sakit internasional di Bali akan berperan sebagai pariwisata kesehatan, yang sekaligus mendukung sektor pariwisata di Pulau Dewata tersebut.

Ia bilang, banyak turis asing yang juga ingin memastikan kesehatan mereka terjamin dengan tersedianya rumah sakit yang berstandar internasional.

"Jadi rumah sakit internasional ini punya dua fungsi, yaitu membantu Bali memiliki pariwisata kesehatan, sehingga ini ada kesinambungan baru pada pariwisata Bali," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, sekitar 2 juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk berobat. Jika dikalkulasikan, Indonesia kehilangan hampir Rp 100 triliun setiap tahunnya karena hal tersebut.

"Baik itu ke Singapura, baik itu ke Malaysia, baik itu ke Jepang, baik itu ke Amerika dan tempat-tempat lainnya, dan kita kehilangan Rp 97 triliun rupiah karena itu," kata Jokowi.

Jokowi pun berharap pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Bali dapat segera rampung. Dengan demikian, tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.

"Kita harapkan nanti menjadi KEK (kawasan ekonomi khusus) kesehatan dan kita harapkan kalau ini jadi tidak ada lagi rakyat kita, masyarakat kita, yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ungkapnya.

Baca juga: Erick Thohir Targetkan Pembangunan RS Internasional Bali Rampung Pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com