Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Ada 143 Juta Rakyat Indonesia yang Hidupnya Masih Pas-pasan

Kompas.com - 27/12/2021, 21:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengungkapkan, bahwa masih ada masalah struktural yang membuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia bermasalah.

Menurutnya, struktur usaha di Indonesia itu tidak sehat, karena lebih banyak unit usaha mikro dibandingkan dengan kecil dan menengah. Dalam catatannya, ia menyebutkan bahwa 98 persen UMKM itu mikro, dengan total ada 65 juta unit usaha.

“Jangan bangga, ini adalah excess dari ekonomi yang berkembang ke arah kurang sehat. Usaha kecil saja hanya 1,22 persen, usaha menengah, 0,10 persen, dan besar hanya 0,01 persen. Padahal si mikro itu menyumbang 89 persen dari pekerja itu jadi total orang yang bekerja,” katanya dalam Diskusi Milenial Indonesia, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Faisal Basri: Hentikan Proyek Kereta Cepat, Food Estate, dan Ibu Kota Baru

Sehingga, menurutnya, hal tersebut akan menyebabkan penduduk Indonesia masih dalam kondisi ekonomi rentan.

“Jadi ada 143 juta rakyat Indonesia, atau 53 persen dari total penduduk yang hidupnya masih pas-pasan atau insecure,” ungkap Faisal Basri.

Hidup pas-pasan rakyat Indonesia ini jumlahnya lebih buruk dibandingkan dengan Malaysia yang hanya 2,9 persen dan Thailand yang hanya 6,2 persen. Menurutnya, hal tersebut lah yang disebabkan oleh dominasi usaha mikro.

Faisal menjelaskan ada beberapa hal yang bisa dilakukan Indonesia, seperti bertransformasi dari struktur piramida ke struktur diamond atau ketupat, jadi mikro harus naik kelas ke kecil, ataupun menengah.

Baca juga: Kata Faisal Basri, Sampai Kiamat Pun Kereta Cepat Tak Akan Balik Modal

“Jadi kecil dan menengah ini yang harusnya lapisannya besar. Sementara yang usaha besar tetap kecil, sedikit jumlahnya. Jadi lapisan yang menengah di sini yang kuat. Jadi tujuan utama agar kita sejahtera, berkeadilan, lebih merata adalah membentuk lapisan usaha kecil dan menengah yang tebal,” katanya.

Ia juga menjabarkan, ada cara lain yang bisa Indonesia lakukan, seperti impor bahan baku yang dikurangi dominasinya. Dalam catatannya, impor bahan baku itu mencapai 75 persen, dan ini tidak sehat.

“Seharusnya kalau ekonomi kita sehat, impor bahan bakunya tidak sedominan itu, kalau 25 persen saja bahan bakunya kita turunkan, maka 25 persen ini diisi oleh usaha kecil dan menengah, jadi UMKM kita tidak hanya jualan kripik, lewat Tokopedia, atau shopee, itu gombalan namanya, melanggengkan si mikro tetap mikro,” kata Faisal Basri. (Achmad Jatnika)

Baca juga: Ini Industri yang Diprediksi Jadi Sumber Ekonomi Baru DKI Jakarta

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Faisal Basri Sebut UMKM Masih Bermasalah Secara Struktural

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com