Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Seragamkan Merek Phonska Plus dan Nitrea

Kompas.com - 28/12/2021, 15:38 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan penyeragaman produk retail urea dan NPK dengan brand baru, yaitu Urea Nitrea dan NPK Phonska Plus 16-16-16.

Kedua brand ini diluncurkan dalam rangka semakin memudahkan akses pelanggan terhadap produk retail Pupuk Indonesia.

“Melalui penetapan kedua brand urea dan NPK ini, kami harap para pelanggan, khususnya petani, dapat semakin mudah memperoleh produk kami, terutama untuk produk retail dan komersil," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman dalam siaran persnya, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Dorong Inovasi Pertanian, Pupuk Indonesia Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Saat ini, menurut Bakir, terdapat sekitar 100 varian produk urea dan NPK non subsidi yang dimiliki oleh Pupuk Indonesia Grup.

Oleh karena itu dibutuhkan strategi pengelolaan brand yang dapat menjadi acuan dalam menentukan strategi perusahaan ke depan.

Menurutnya langkah ini penting untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

“Dan yang lebih penting, produk ini nantinya harus tersedia dan mudah didapatkan oleh masyarakat terutama yang membutuhkan pupuk non subsidi," kata Bakir.

Baca juga: Kapal Pengangkut Kebakaran, Pupuk Indonesia Jamin Distribusi Tetap Lancar

Alasan penetapan dua brand "single branding"

Bakir juga menjelaskan, penetapan kedua brand tersebut didasari karena brand Nitrea dan NPK Phonska Plus sudah cukup dikenal oleh masyarakat.

Single branding ini akan memudahkan konsumen untuk mengidentifikasi produk pupuk yang saat ini masih diproduksi oleh lima produsen pupuk dengan brand-nya masing-masing.

Walaupun nantinya kemasan berubah, Pupuk Indonesia menjamin bahwa kualitas produk tetap sama, bahkan kedepan dapat ditingkatkan.

Single branding ini juga bagian dari program transformasi bisnis Pupuk Indonesia yang berkomitmen untuk lebih fokus pada pelanggan," kata Bakir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com