Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Kehadiran Industri Smelter Bijih Nikel Mampu Kurangi Angka Kemiskinan

Kompas.com - 29/12/2021, 07:58 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim kehadiran 3 perusahaan di industri smelter bijih nikel mampu mengurangi angka kemiskinan. Ketiga perusahaan tersebut yakni PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), PT Obsidian Stainless Steel, dan PT Virtue Dragon Nickel Industry.

Hal itu ia sampaikan saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam rangka peresmian pabrik smelter bijih nikel PT GNI di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Senin (27/12/2021).

"Hal ini membuktikan adanya kemitraan yang saling menguntungkan antara industri dengan masyarakat guna membawa kemajuan bersama, termasuk tumbuhnya wirausaha di lingkungan pabrik serta dapat meningkatkan infrastruktur sosial yang dibutuhkan masyarakat," kata dia melalui siaran persnya, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: IHSG Masih Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Agus menyebut, total investasi dari ketiga industri smelter tersebut mencapai 8 miliar dollar AS. Adapun target penyerapan tenaga kerja sebanyak 27.000 orang.

Menperin mengatakan perusahaan yang beroperasi sudah mampu menyumbang penerimaan negara berupa pajak sebesar Rp 1,03 triliun sejak tahun 2019 hingga 2021.

"PT GNI, PT Obsidian Stainless Steel, PT Virtue Dragon Nickel Industry, merupakan satu grup yang telah dan akan menjadi bagian dari rencana besar pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi industri dalam peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri," kata dia.

Secara keseluruhan, nilai realisasi investasi pabrik smelter nikel yang ada di Indonesia sampai saat ini sudah menembus 15,7 miliar dollar AS. Selanjutnya, ekspor produk feronikel setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini dinilai memberikan dampak positif terhadap penambahan devisa.

"Pada tahun 2020, ekspor feronikel mencapai 4,7 miliar dollar AS, dan pada periode Januari hingga Oktober 2021 tercatat sebesar 5,6 miliar dollar AS," ucap Menperin.

Baca juga: Nasabah Bank Mandiri Bisa Transfer Dana Tanpa Menggunakan Nomor Rekening, Berikut Caranya

Merujuk data World Top Export, Indonesia menempati peringkat ke-1 di dunia sebagai negara pengekspor produk berbasis nikel (stainless steel slab, stainless billet dan stainless steel coil), dengan total ekspor senilai 1,63 miliar dollar AS pada tahun 2020.

Lebih lanjut Agus mengatakan keberhasilan dari kebijakan hilirisasi industri berkontribusi pada peningkatan serapan jumlah tenaga kerja. Selain itu, berkembangnya industri smelter di dalam negeri dinilai memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan wilayah setempat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Sebagai ilustrasi, kalau biasanya Kabupaten Konawe ini pertumbuhan ekonominya sekitar 5 persen sampai 6 persen sebelum ada investasi datang, selama dua tahun terakhir ini pertumbuhannya sudah di angka belasan persen," ucapnya.

Baca juga: Menpan RB Perintahkan ASN Ikut Pelatihan Komponen Cadangan Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com