BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Upaya Sido Muncul Utamakan Keberlanjutan Lingkungan dan Masyarakat Diganjar Proper Emas 2021

Kompas.com - 29/12/2021, 11:31 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali mendapatkan penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK).

Penghargaan itu resmi didapat setelah Kementerian LHK mengumumkan daftar peraih Proper Emas 2021 secara virtual melalui akun Youtube Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Selasa (28/12/2021).

Adapun Proper Emas tahun ini merupakan kali kedua Sido Muncul meraih penghargaan itu. Seperti diketahui, Sido Muncul berhasil mendapatkan penghargaan sama untuk kali pertama pada 2020.

Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, pihaknya merasa senang sekaligus bangga dengan penghargaan Proper Emas yang diraih. Ia pun secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Tim Lingkungan Sido Muncul.

Pasalnya, berkat kinerja tim tersebut, Sido Muncul berhasil membawa pulang penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup dari Kementerian LHK.

Kesuksesan Sido Muncul dalam meraih Proper Emas, kata Irwan, juga tak lepas dari komitmen perusahaan dalam mengikuti segala regulasi yang telah dikeluarkan pemerintah.

Irwan menjelaskan, Sido Muncul melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Perseroan berhasil melakukan efisiensi penggunaan listrik dengan menggunakan mesin chiller absorber untuk menggantikan chiller konvensional.

Perseroan pun berhasil menurunkan emisi gas buang dari proses produksi. Selain itu, perseroan juga berhasil berinovasi menciptakan alat herbal steam chamber guna mengefisienkan penggunaan air.

“Sido Muncul juga berupaya menurunkan beban cemaran air serta limbah non-bahan berbahaya beracun (B3) dengan pemakaian mesin grinding,” papar Irwan Irwan pada konferensi pers penerimaan penghargaan di kantor Sido Muncul.

Inovasi lainnya, kata Irwan, Sido Muncul melakukan upgrade pada sistem instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang ada di pabrik Sido Muncul.

Sistem IPAL berfungsi untuk mempermudah pengelolaan limbah produksi sekaligus sebagai langkah antisipasi jika instalasi yang lama mengalami gangguan.

“IPAL mulai kami gunakan sejak dua tahun lalu karena pengelolaan limbah dari industri jamu itu jauh lebih sulit ketimbang farmasi. Limbah industri jamu punya kadar biological oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) yang tinggi,” jelas Irwan.

Tak hanya itu, keberhasilan Sido Muncul dalam meraih Proper Emas tahun ini juga berkat program creating shared value (CSV) yang dijalankan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Banyumas dipilih karena memiliki komoditas kapulaga yang menjadi bahan baku produk herbal Sido Muncul. Melalui program tersebut, Sido Muncul berupaya mendorong perekonomian petani kapulaga Banyumas. Upaya tersebut pun berdampak positif bagi kedua belah pihak.

“Biasanya perusahaan membantu masyarakat biar mandiri. Nah, yang kami lakukan itu berdampak besar pada keduanya, (tidak hanya masyarakat saja). Kami sudah menjalankan upaya tersebut sejak 1998. Sejauh ini, terdapat sekitar 130 kelompok tani yang bekerja sama dengan kami,” tutur Irwan.

Saling menguntungkan

Bagi Irwan, mengelola sebuah perusahaan dengan mengedepankan nilai kelestarian lingkungan dapat berdampak besar sekaligus memberikan keuntungan bagi banyak pihak.

Pasalnya, selain mampu membangun bisnis yang berkelanjutan, hal tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada sebuah perusahaan

Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat saat memegang penghargaan Proper Emas dari KLHK. KOMPAS.com/Erlangga Satya Darmawan Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat saat memegang penghargaan Proper Emas dari KLHK.

“Hal ini sesuai pengalaman saja. Jadi, semakin kami peduli terhadap lingkungan, kepercayaan masyarakat terhadap Sido Muncul juga turut meningkat. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengelola lingkungan. Selama ini banyak yang ragu, terlebih karena masalah biaya. Padahal, sebenarnya itu malah menjadi investasi,” katanya.

Dalam beberapa tahun ke depan, lanjut Irwan, pengelolaan lingkungan akan menjadi salah satu fokus utama bagi perusahaan untuk menarik minat masyarakat terhadap produknya.

“Nanti, masyarakat akan mempelajari dulu produk dan perusahaan. Mereka akan melihat kira-kira perusahaan yang bersangkutan itu bagus atau tidak dalam mengelola lingkungan,” jelas Irwan.

Pada kesempatan tersebut, Irwan juga mengungkapkan kegembiraan lantaran PT Semarang Herbal Indo Plant (SHI) yang merupakan anak usaha Sido Muncul berhasil mendapatkan anugerah Proper Biru untuk pertama kali.

SHI sendiri merupakan pabrik ekstraksi bahan baku produk herbal. Anak usaha ini didirikan untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui efisiensi dan standardisasi bahan baku. SHI juga bertugas untuk menampung hasil panen para petani rempah.

Sebagai informasi, anugerah Proper merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah untuk mendorong perusahaan agar taat kepada pengelolaan lingkungan hidup.

Pemeringkatan penghargaan tersebut dibagi dalam lima kategori warna. Dari aspek ketaatan, kategori warna yang akan diberikan adalah Biru, Merah, dan Hitam.

Selanjutnya, terdapat kategori Hijau dan Emas untuk perusahaan dengan kinerja lebih dari persyaratan yang ditentukan (beyond compliance) pemerintah.

Adapun Kementerian LHK menetapkan 9 kriteria pengelolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Kriteria tersebut meliputi sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, penurunan emisi dan gas rumah kaca, efisiensi air, serta penurunan dan pemanfaatan limbah B3.

Kemudian, pengelolaan reuse, reduce, dan recycle (3R) sampah, perlindungan keanekaragaman hayati, pengembangan masyarakat, serta penerapan life cycle assessment serta social return on investment.


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com