Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Makin Cuan, Ini Tips Beli Kripto di Tahun 2022

Kompas.com - 30/12/2021, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Mata uang kripto saat ini semakin populer di masyarakat. Dari mulai kalangan menengah ke bawah hingga menengah atas sangat tertarik untuk memiliki aset dengan teknologi blockchain ini.

Namun, tidak menutup kemungkinan saat ini banyak oknum yang memanfaatkan situasi dengan melakukan penipuan berkedok jual beli aeset kripto. Nah, bagi anda yang masih awam ini tentunya berpotensi merugikan.

Tapi, jangan khawatir ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari penipuan berkedok jual beli aset kripto. Hal pertama adalah meastikan platform jual beli Anda telah memiliki izin dan diawasi oleh Bappebti atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

Baca juga: Mengenal Turunan Kripto NFT, Jenis, dan Cara Belinya

Adapun beberapa tips beli kripto di tahun 2022, yakni sebagai berikut:

1. Memastikan penyelenggara perdagangan kripto berizin

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, hal yang paling pertama harus dilakukan oleh investor sebelum membeli aset kripto adalah dengan memastikan izin perusahaan penyelenggara jual beli aset kripto, yakni yang terdaftar di Bappebti.

“Kan banyak perusahaan kripto yang dibekukan, karena tidak mengikuti aturan Bappebti, dan saat terjadi masalah, Bappebti akan melakukan pembekuan,” kata Ibrahim kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

2. Memastikan ketersediaan/jenis dan jumlah koin

Ibrahim bilang, penting bagi investor untuk mengetahui ketersediaan koin di platform perdagangan kripto. Hal ini untuk mengantisipasi, kalau-kalau produk kripto yang dijual hanyalah bersifat sementara saja.

Investor kalau akan membeli kripto harus melihat dulu, pertama produknya. Biasanya perusahaan kripto yang mempunyai produk yang berjenjang, kalua produknya cuma satu, ya harus berhati-hati bisa saja itu hanya sementara,” ujar Ibrahim.

Baca juga: Bappebti Tutup 2 Pedagang Aset Kripto Karena Tak Taat Aturan

3. Memilih koin yang harganya murah

Ketika hendak membeli mata uang kripto, Ibrahim merekomendasikan untuk membeli mata uang kripto yang harganya relatif murah. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir potensi kerugian yang mungkin saja terjadi karena mekanisme pasar kripto.

“Di tahun depan, yang menjadi leader adalah turunan kripto yang harganya masih murah. Kalau Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sudah relatif lebih mahal, sehingga banyak investor yang melakukan investasi pada turunan kripto dengan harga yang lebih murah,” ujar dia.

4. Konsultasi pada ahlinya

Ibrahim mengungkapkan, jika ingin membeli mata uang kripto, investor ada baiknya untuk melakukan konsultasi pada ahlinya. Hal ini bertujuan agar investor tidak ikut-ikutan dalam berinvestasi, yang akhirnya tidak sesuai dengan tujuan investasi.

“Konsultasi dengan pakar kripto yang memang menguasai kripto. Jangan terlalu percaya dengan marketing, kalau terlalu percaya akan dibawa kemana-mana, sehingga tidak sesuai lagi dengan tujuan investor,” ungkap dia.

Baca juga: Bukan Bitcoin, Aset Kripto Ini Meroket 480 Persen Sepanjang 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com