Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Perbankan Tumbuh 4,82 Persen November 2021, Didorong UMKM dan Ritel

Kompas.com - 30/12/2021, 12:10 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pertumbuhan penyaluran kredit perbankan terus berlanjut, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, penyaluran kredit perbankan pada November 2021 tumbuh sebesar 4,82 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau 4,17 persen sejak awal tahun ini (year to date/ytd).

Baca juga: LPS Prediksi Penyaluran Kredit Perbankan Bisa Tumbuh hingga 8,9 Peren di 2022

Realisasi pertumbuhan itu lebih pesat dibanding dengan realisasi bulan sebelumnya, Oktober, yakni sebesar 3,24 persen secara yoy dan 3,21 persen.

"(Pertumbuhan kredit) didorong peningkatan pada kredit UMKM dan ritel," ujar Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo, dalam keterangannya, Kamis (30/12/2021).

Baca juga: OJK Sebut Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Optimal

Lebih lanjut Ia menyebutkan, mayoritas sektor utama kredit mencatatkan kenaikan, terutama pada sektor pengolahan dan rumah tangga masing-masing sebesar Rp 24,9 triliun dan Rp 9,1 triliun.

Di tengah kenaikan fungsi intermediasi itu, profil risiko perbankan hingga November juga masih terjaga, terefleksikan dari rasio kredit macet atau non performing loang (NPL) net yang mengalami penurunan, menjadi 0,98 persen, dan NPL gross berada di posisi 3,19 persen.

Baca juga: Ditopang Pemulihan Ekonomi dan Likuiditas Melimpah, Kredit Perbankan 2022 Diproyeksi Tumbuh hingga 8 Persen

Selain itu, restrukturisasi kredit Covid-19 juga terus mengalami penurunan. Tercatat hingga November kemarin restrukturisasi kredit Covid-19 sebesar Rp 693,6 triliun, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar Rp 714 triliun.

Dari sisi pendanaan, laju pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih berlanjut, di mana pada November lalu mencatatkan kenaikan sebesar 10,48 persen secara yoy atau 9,98 persen secara ytd.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com