Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Kebahagiaan 2021: Penduduk yang Sudah Menikah Lebih Bahagia daripada Lajang

Kompas.com - 31/12/2021, 17:03 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penduduk Indonesia yang sudah menikah lebih bahagia dibandingkan penduduk yang belum menikah atau lajang. Hal itu berdasarkan Indeks Kebahagiaan 2021 yang belum lama ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Dikutip dari laporan tersebut, Jumat (31/12/2021), BPS mengungkapkan bahwa penduduk dengan status perkawinan menikah memiliki indeks kebahagiaan tertinggi dibandingkan
dengan penduduk status perkawinan lainnya yaitu sebesar 72,1.

Dalam Indeks Kebahagiaan 2021, penduduk dengan status perkawinan belum menikah hanya memiliki indeks sebesar 71,58. Sementara penduduk dengan status perkawinan cerai hidup dan cerai mati masing-masing sebesar 68,03 dan 68,55.

Baca juga: Ini 10 Provinsi Paling Bahagia di Indonesia Tahun 2021

Menurut BPS, Indeks Kebahagiaan 2021 memiliki perbedaan dengan Indeks Kebahagiaan 2017. Pada 2017, penduduk dengan status perkawinan belum menikah justru memiliki indeks yang lebih tinggai dibandingkan penduduk dengan status perkawinan.

Saat itu, indeks kebahagiaan penduduk dengan status perkawinan belum menikah mencapai 71,53. Sementara itu, indeks kebahagiaan penduduk dengan status menikah sebesar 71,09.

Sedangkan indeks kebahagiaan 2017 penduduk dengan status perkawinan cerai hidup dan cerai mati masing-masing sebesar 67,83 dan 68,37.

"Apabila dilihat dari peningkatannya dari tahun 2017 ke tahun 2021, penduduk dengan status perkawinan menikah memiliki peningkatan paling tinggi dibandingkan dengan status perkawinan yang lainnya, yaitu sebesar 0,92 poin," tulis BPS dalam laporannya.

"Adapun penduduk dengan nilai Indeks Kebahagiaan paling rendah adalah dengan status perkawinan cerai hidup, yang konsisten terjadi pada tahun 2017 dan 2021," sambung BPS.

Baca juga: Ini Tips Agar Resolusi 2022 Bisa Sukses Terwujud

Laki-laki lebih bahagia dibandingkan perempuan

Sementara berdasarkan jenis kelamin, penduduk dengan jenis kelamin laki-laki memiliki nilai Indeks Kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kondisi ini konsisten terjadi pada tahun 2017 dan 2021.

Pada 2021, indeks kebahagiaan penduduk laki-laki lebih tinggi 0,92 poin dibandingkan penduduk perempuan, sementara pada tahun 2017 indeks penduduk laki-laki lebih tinggi 0,82 poin dibanding perempuan.

Selisih nilai indeks tersebut menunjukkan, selisih indeks kebahagiaan laki-laki dan perempuan pada tahun 2021 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2017.

Menurut BPS, hal ini terjadi karena peningkatan Indeks Kebahagiaan penduduk laki-laki lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan Indeks Kebahagiaan penduduk perempuan. Peningkatan Indeks Kebahagiaan penduduk laki-laki naik tipis sebesar 0,84 poin sementara penduduk perempuan naik sebesar 1,01 poin.

Baca juga: Daftar Lelang Mobil Murah di Awal 2022, Ada Honda City hingga CRV

Dalam laporannya, BPS mengatakan bahwa tingkat kebahagiaan penduduk tahun 2021 diukur berdasarkan data hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) tahun 2021. Survei ini dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten atau kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Survei dilaksanakan pada rentang waktu tanggal 1 Juli sampai 27 Agustus 2021. Unit analisis adalah rumah tangga yang dipilih secara acak (random).

Metode sampling (sampling method) yang digunakan untuk memilih sampel adalah Two Stage One Phase Sampling. Total sampel rumah tangga yang diperlukan untuk keperluan estimasi tingkat kebahagiaan hingga level provinsi di Indonesia sebesar 75.000 rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi.

Baca juga: Ini Penyebab Ratifikasi RCEP Indonesia Belum Juga Rampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com