Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur Kemenhub karena Operasikan 19 Pesawat Bermasalah, Ini Tindak Lanjut GMF dan Citilink

Kompas.com - 02/01/2022, 11:32 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT Citilink Indonesia (Citilink) memastikan seluruh rekomendasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) c.q. Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) yang disampaikan dalam surat pada 22 Desember 2021 telah ditindaklanjuti.

Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi menyatakan pihaknya telah menjalankan sejumlah langkah perbaikan setelah GMF melakukan investigasi dan identifikasi terhadap faktor-faktor yang berkontribusi pada status hold item list (HIL) pada brake 19 pesawat milik Citilink yang dioperasikan pada 1 – 17 Desember 2021.

Langkah-langkah perbaikan tersebut, di antaranya mencakup penggantian brake, evaluasi HIL, peningkatan pengawasan, dan perbaikan pengelolaan komponen dan spare part.

Baca juga: Kata Citilink Soal Penumpang Iseng Buka Pintu Darurat, Penerbangan Halim-Ngloram Batal

"Dari total 19 pesawat, GMF telah melakukan penggantian brake untuk 18 pesawat Citilink yang tengah beroperasi," sebut Andi seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/1/2022).

GMF memastikan bahwa penggantian brake untuk satu pesawat Citilink yang saat ini tengah menjalani c-check di hanggar GMF akan dilakukan sebelum pesawat kembali beroperasi.

Langkah perbaikan juga telah dijalankan untuk memastikan kesiapan kebutuhan komponen dan spare part di masa pandemi. Hal tersebut diwujudkan melalui perbaikan aspek perencanaan, serta renegosiasi dengan supplier untuk mendukung penyediaan dan pengiriman spare part.

Andi menyatakan pihaknya tengah membentuk tim khusus untuk memantau dan menuntaskan HIL sesuai dengan prosedur yang berlaku. Seluruh temuan audit yang tertera dalam surat tersebut juga telah diselesaikan.

"Tindak lanjut ini menjadi bukti komitmen bersama seluruh elemen yang terlibat untuk bersinergi menjaga kelaikudaraan pesawat terbang dan keselamatan penumpang, terlebih dalam menyambut momen tahun baru dan industri aviasi yang kembali bergeliat saat ini," ujarnya.

Sementara Direktur Utama Citilink Juliandra menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi intensif dengan GMF untuk memastikan bahwa seluruh rekomendasi Ditjen Hubud telah ditindaklanjuti dengan baik.

"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan dalam penerbangan, termasuk mematuhi standar keselamatan penerbangan yang ditetapkan oleh regulator maupun produsen pesawat,” katanya.

Juliandra memastikan bahwa seluruh pesawat Citilink yang beroperasi berada dalam keadaan aman dan laikterbang sesuai regulasi yang berlaku sehingga penumpang dapat bepergian dengan aman dan nyaman ketika terbang bersama Citilink.

Baca juga: Operasikan 19 Pesawat Bermasalah, Citilink dan GMF Ditegur Kemenhub

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com