Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Indonesia hanya Tumbuh 3,7 Persen Sepanjang 2021

Kompas.com - 03/01/2022, 18:54 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproteksi ekonomi sepanjang tahun 2021 tembus di rentang 3,5 - 4 persen, atau sekitar 3,7 persen.

Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan di kuartal II yang sebesar 7,07 persen dan proyeksi pertumbuhan di kuartal IV 2021 yang sebesar 5 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ini lebih kecil dibanding asumsi dasar ekonomi makro tahun 2021 sebesar 5 persen.

Baca juga: Menko Airlangga: KUR Terbukti Jadi Penyumbang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

 

Asal tahu saja, saat itu pemerintah masih optimistis tahun 2021 bisa menjadi tahun pemulihan ekonomi.

"Kita memperkirakan di kuartal IV pertumbuhan di 5 persen sehingga total seluruh tahun 3,7 persen atau di rentang antara 3,5-4 persen kalau kita menggunakan range," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Sepanjang 2021, Defisit Fiskal Tembus Rp 783,7 Triliun

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, proyeksi didasarkan pada beberapa indikator utama yang menandakan ekonomi sudah pulih. Mobilitas masyarakat mengalami kenaikan di angka 2,1 persen, jauh lebih tinggi dibanding masa pra Covid-19.

Dalam sebulan terakhir, mobilitas di semua tempat terus meningkat, kecuali di tempat residen yang trennya cenderung menurun. Untuk pertama kalinya, mobilitas di bulan Desember 2021 sudah positif 1,7 persen.

"Saat (dihantam) Delta selalu negatif, artinya masyarakat tidak bergerak atau di rumah saja. Mobilitas di grocery dan farmacy tinggi. Ini menggambarkan setiap masyarakat bergerak pasti muncul aktivitas ekonomi sehingga diharapkan memacu pemulihan ekonomi," beber dia.

Baca juga: BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Mencapai 4 Persen

Indikator keyakinan konsumen hingga konsumsi listrik

Lalu, indikator keyakinan konsumen hingga November 2021 tercatat sudah di angka 118,5, levelnya mendekati masa sebelum pandemi Covid-19. Adapun PMI berada pada zona ekspansi di level 53,5.

Sementara itu, konsumsi listrik tetap positif di bulan November 2021. Wanita yang akrab disapa Ani ini berujar, pertumbuhannya sudah 14,5 persen untuk sektor industri karena pertumbuhan permintaan mulai meningkat.

"Berbagai indikator, eksternal, konsumsi produksi, investasi, itu menggambarkan momentum pemulihan ekonomi kembali menguat setelah mengalami hantaman varian Delta pada Juli-September," bebernya.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 2022 Dinilai Akan Lebih Baik, Apa Saja Tantangannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com