Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2021, Penarikan Utang Berkurang Rp 310 Triliun

Kompas.com - 03/01/2022, 19:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, pembiayaan utang neto berkurang Rp 310 triliun dari target APBN 2021, seiring menurunnya defisit APBN.

Tercatat, defisit APBN sepanjang 2021 lebih rendah Rp 222,7 triliun dari target APBN Rp 1.006,4 triliun. Realisasi defisit hingga Desember mencapai Rp 783,7 triliun atau setara 4,65 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI.

Baca juga: Sepanjang 2021, Defisit Fiskal Tembus Rp 783,7 Triliun

Bendahara negara ini menuturkan, turunnya penarikan utang membuat total pembiayaan anggaran menjadi Rp 868,6 triliun atau hanya 86,3 persen dari target APBN.

"Karena defisit kita makin kecil, pembiayaan anggaran mencapai Rp 868 triliun. Jauh lebih rendah dari Rp 1.006,4 triliun," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Indonesia hanya Tumbuh 3,7 Persen Sepanjang 2021

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, penarikan utang memang lebih tinggi dibanding sebelum pandemi Covid-19 atau tahun 2019 lalu yang mencapai Rp 402,1 triliun. Namun, realisasi ini lebih rendah dibanding penarikan utang tahun 2020 yang sebesar Rp 1.193 triliun.

"Kita akan selalu hati-hati, jangan terjadi APBN shock dan mengalami penurunan yang menyebabkan pemulihan ekon juga mengalami pelemahan. Maka kita hati-hati dalam proses konsolidasi ini," sebutnya.

Baca juga: Belanja Subsidi Bengkak Lagi Setelah 2 Tahun Susut, Per 2021 Capai Rp 243,1 Triliun

Adapun rendahnya penarikan utang terjadi karena bagusnya penerimaan negara sepanjang 2021.

Wanita yang karib disapa Ani ini mencatat, pendapatan negara mencapai Rp 2.003,1 triliun atau terealisasi 114,9 persen dari target APBN yang sebesar Rp 1.743,6 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com