Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, PTPN Group Siapkan 750.000 Liter Minyak Goreng Murah Per Bulan

Kompas.com - 09/01/2022, 19:55 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN Group menyiapkan minyak goreng murah sebanyak 750.000 liter per bulan.

Minyak goreng murah tersebut bakal didistribusikan untuk operasi pasar yang akan berlangsung hingga Mei 2022 mendatang.

Volume minyak goreng murah yang disiapkan tersebut setara dengan seperempat dari total kapasitas produksi minyak goreng PTPN Group.

Baca juga: Senangnya Pensiunan PTPN II, Uang Pensiun Rp 145 Miliar Sudah Cair

PTPN Group sebelumnya telah melakukan operasi pasar minyak goreng ritel tahun 2022 sebanyak 100.000 liter dengan brand INL di wilayah Sumatera Utara pada Sabtu (8/12/2022) kemarin.

Peresmian operasi pasar minyak goreng ini dilakukan di 3 tempat yakni di Kuala Tanjung sebanyak 300 karton dengan ukuran 900 ml, Sionggang Tengah sebanyak 300 karton dengan ukuran 900 ml, dan daerah sekitar Universitas Sumatera Utara sebanyak 400 karton dengan ukuran 900 ml.

Harga yang ditetapkan pada operasi pasar minyak goreng ini yakni seharga Rp 12.600 per 900 mili liter (ml) dengan maksimal pembelian 2 Pcs.

Komitmen dimulai dengan pengadaan pasar murah oleh PTPN Group, PTPN memberikan subsidi harga minyak goreng yang bersumber dari dana CSR PTPN Group untuk pasar murah ini.

Dalam kegiatan operasi pasar, PTPN Group melalui anak perusahaannya PTPN IV dan PT Inti Nabati Lestari langsung menyiapkan kemasan brand INL kemasan khusus yang diproduksi kurang dari 3 bulan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat.

Baca juga: Ironi Penghasil CPO Terbesar Dunia, Harga Minyak Goreng Malaysia Rp 8.500 Per Kg, Indonesia Tembus Rp 20.000 Per Kg

Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Abdul Ghani sempat melakukan kunjungan sekaligus berinteraksi dengan masyarakat di tengah kegiatan operasi pasar yang dilakukan di Kuala Tanjung, Medan.

Erick Thohir menjelaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau.

“Pemerintah akan terus menggelar operasi pasar untuk membantu masyarakat dan ini merupakan bagian dari 1,2 miliar liter program minyak murah yang akan terus di jalankan untuk meringankan beban masyarakat,” jelas Erick dalam keterangan resminya.

Masyarakat Kuala Tanjung pun sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan operasi pasar yang dilakukan oleh PTPN Group, salah satunya adalah Masitah.

“Saya merasa senang dengan adanya kegiatan ini sehingga kami bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau,” ungkap Masitah.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPTN III (Persero) Abdul Ghani menegaskan, pihaknya mendukung penuh pemerintah dalam menekan harga minyak goreng yang sedang melambung tinggi.

Baca juga: Minyak Goreng Mahal, Apa Gunanya HET Pemerintah Jika Tak Dipatuhi?

“Kami dari PTPN Group akan terus mengupayakan untuk dapat mengadakan operasi pasar di lokasi lain dan waktu yang relatif lebih, sehingga masayarakat dapat terbantu,” ujar Ghani.
Ghani menambahkan, PTPN Group akan melaksanakan operasi pasar sampai pertengahan tahun atau sesuai yang dicanangkan pemerintah.

“Sesuai yang direncanakan oleh pemerintah program operasi pasar akan berjalan hingga 6 bulan ke depan dan kami siap untuk mendukung program pemerintah tersebut dengan memberikan produk minyak goreng terbaik hasil produksi kami,” pungkas Ghani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com