Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Masuki Tahun Politik, Tren Pertumbuhan Sektor Properti Bakal Terganggu

Kompas.com - 13/01/2022, 06:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pertumbuhan penjualan properti diproyeksi berlanjut pada tahun ini. Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong mengatakan, memasuki tahun politik sektor properti biasanya mengalami penurunan penjualan.

Ini disebabkan oleh keputusan investor yang memilih untuk menunggu atau wait and see terkait arah politik ke depan.

“Suasana pemilu mulai terasa, pemilu berdampak ke penjualan properti,” katanya, di Jakarta, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Tiga Sektor yang Sahamnya Diproyeksi Bersinar di 2022: Perbankan, Otomotif, Properti

Lebih lanjut Ia bilang, setiap jelang pelaksanaan pemilu, penjualan sektor properti anjlok. Bahkan, kalangan broker menyatakan, rata-rata penurunan penjualan properti pada tahun politik berada di kisaran 20 persen hingga 30 persen.

“Suasana (pilpres) ini paling menentukan (penjualan properti). Pilpres penting kita lihat,” kata dia.

Padahal, penjualan properti sudah mulai tumbuh positif pada tahun 2021, seiring dengan pulihnya perekonomian serta berbagai insentif yang diberikan pemerintah. Arebi mencatat, penjualan properti tumbuh pesat pada semester II-2021.

Baca juga: Kapan Momen yang Tepat untuk Investasi Properti?

“Kalau kita bicara per kantor naik overall sekitar 10 persen sampa 20 persen secara tahunan (pada 2021),” ujar Lukas.

Guna menjaga momentum pertumbuhan itu, Lukas berharap, pemerintah dapat menjaga laju penyebaran Covid-19. Hal ini dapat memberikan optimisme dan kepastian kepada investor dan calon pembeli.

“Kalau pandemi bisa ditangani, perekonomian naik, daya beli naik, dan properti itu naik,” ucap dia.

Baca juga: Pasar Properti Kian Membaik, BTN Prediksi Pertumbuhan Kredit Double Digit Tahun Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com