Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Fasilitas Penggemukan, BULS Siap Suplai Sapi Potong ke Timur Indonesia

Kompas.com - 17/01/2022, 12:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Berdikari United Livestock (BULS) di Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan siap memasok daging sapi potong, khususnya ke wilayah timur Indonesia.

Dengan fasilitas penggemukan sapi modern, BULS berharap bisa memenuhi kebutuhan daging sapi yang besar di dalam negeri.

Direktur PT Berdikari United Livestock Irman Yasin Limpo, mengungkapkan, pihaknya mempersiapkan ranch milik BULS menjadi pusat pembibitan dan pengembangbiakan sapi di Indonesia.

“Saya berharap, PT BULS Sidrap (Sidenreng Rappang) ini menjadi pusat pembibitan dan pengembangbiakan sapi di Indonesia. Bahkan menjadi pusat studi peternakan,” kata None, sapaan akrab Irman Yasin Limpo dalam siaran pers, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: Ini Daerah yang Memiliki Populasi Sapi Potong Terbesar di Indonesia

Dia menuturkan, jumlah sapi brahman cros/BX di peternakan tersebut mencapai 1.046 ekor, dengan luas lahan sekitar 6.700 hektare.

Dengan begitu, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Arief Prasetyo Adi, berharap PT BULS menjadi pusat suplai sapi potong, khususnya untuk KTI.

“Saya optimistis, untuk kebutuhan daging sapi di Kawasan Timur Indonesia bisa disuplai dari BULS Sidrap,” beber Arief.

Adapun target-target yang ditetapkan, yakni penyuplai sapi potong ke wilayah timur RI bisa tercapai bila semua pihak saling bersinergi dan bekerja keras.

PT Berdikari sendiri menyatakan siap mendukung BUMN holding pangan. PT BULS Sidrap berusaha dengan optimal menjadi pusat penggemukan sapi sekaligus penyuplai daging sapi.

Baca juga: Daftar Negara Penghasil Daging Sapi Terbesar di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com