Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantu UMKM di Semarang, ShopeePay Hadirkan Program “Semangat UMKM Lokal”

Kompas.com - 18/01/2022, 19:54 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - ShopeePay berupaya memberikan kontribusi pada pemulihan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ekonomi lokal di wilayah Indonesia.

Kontribusi dari layanan pembayaran digital tersebut diwujudkan melalui kehadiran program "Semangat UMKM Lokal" di Kota Semarang. Program ini sudah berlangsung sejak Maret 2021 dan akan terus dilakukan ShopeePay di tahun 2022.

Adapun program Semangat UMKM Lokal ditujukan sebagai upaya berkelanjutan dalam membantu meningkatkan transaksi pada bisnis UMKM lokal melalui promo spesial Cashback 60 Persen di lima sentra UMKM favorit di Semarang.

Seluruh masyarakat, khususnya di Kota Semarang bisa menikmati promo spesial dari ShopeePay di Pujasera Simpang Lima, Food Fair Ciputra, Pujasera Batan, DP Mall Food Court, dan Tiong Bahru Market mulai Minggu, (16/1/2022) hingga Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Ajak Masyarakat Lebih Peka, ShopeePay Bagikan 4 Tips Manfaatkan Hal Sederhana di Sekitar

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari mengatakan, pihaknya telah menghadirkan program Semangat UMKM Lokal di sembilan kota di Indonesia dengan menggandeng ratusan merchant di lebih dari 30 sentra UMKM.

“Program Semangat UMKM Lokal bersama dengan cashback yang diberikan merupakan dukungan yang dilakukan ShopeePay untuk merchant. Khususnya pelaku UMKM, agar dapat kembali mendorong roda bisnis mereka,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Pemilihan Semarang untuk kedua kalinya bukan tanpa alasan. Menurut Eka, kota ini telah lama menjadi salah satu pusat ekonomi daerah di wilayah Jawa Tengah (Jateng) yang sangat fokus pada kemajuan UMKM.

“Sehingga kami ingin bersama-sama mendorong kemajuan UMKM di Semarang melalui program Semangat UMKM Lokal. Ke depannya, kami berharap program ini dapat terus membantu lebih banyak pelaku UMKM di tanah air,” ucap Eka.

Baca juga: Shopee atau Tokopedia, Mana yang Juara di Hati Gen Z?

Seperti diketahui, situasi pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang harus ditaklukan oleh para pelaku usaha di Indonesia, khususnya untuk kembali membangkitkan bisnisnya.

Pelaku usaha kecil menengah (UKM) terdampak wabah Covid-19 di Jateng selama pandemi sebanyak 44.338 orang. Dari jumlah ini, UKM yang paling banyak terdampak adalah bidang makanan minuman sebanyak 65,33 persen.

Untuk mengatasi situasi tersebut, berbagai dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak dilakukan agar pemilik usaha, khususnya di bidang kuliner dapat kembali bangkit. Salah satu upaya itu dengan mendorong adopsi teknologi digital dan menyediakan akses ke dalam ekosistem digital.

Upaya tersebut juga menjadi fokus Kota Semarang, sebagai salah satu wilayah di Jateng dengan jumlah pelaku UMKM yang cukup tinggi.

Baca juga: Survei Mandiri Institute: Omzet Mayoritas UMKM Mulai Naik Akhir 2021, Digitalisasi Jadi Kunci

Harus inovatif dan adaptif

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) PT Bandeng Juwana Arif Honggowijoyo Kusmadi mengatakan, kunci sukses usahanya tidak hanya pada inovasi, tetapi juga adaptasi sesuai perkembangan zaman.

Untuk diketahui, Bandeng Juwana Elrina didirikan pada 1981 dari ide awal yang tercetuskan ketika sang pendiri, yaitu Daniel Nugroho Setiabudhi memantau ramainya toko bandeng duri lunak di Semarang. Setelah lama melalui proses uji coba, akhirnya pada 3 Januari 1981, Bandeng Juwana Elrina mulai dijual di depan rumahnya.

Perlahan tapi pasti, puluhan tahun telah berlalu dan kini Bandeng Juwana Elrina sudah memiliki empat cabang di Kota Semarang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com