Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia

Kompas.com - 19/01/2022, 07:53 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi membeberkan lima komoditas unggulan ekspor yang berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi 2021.

"Produk yang kita ekspor, pertama yaitu batu bara. Nilainya itu mencapai 32,84 miliar dollar AS dengan pertumbuhannya lebih dari 90 persen," ujar Mendag dalam konferensi pers Outlook Perdagangan 2022, Selasa (18/1/2022).

Produk kedua adalah minyak nabati atau CPO dan turunannya senilai 32,8 miliar dollar AS dengan pertumbuhannya 58,48 persen dari 20,72 miliar dollar AS pada tahun 2020.

"Yang membanggakan adalah besi baja. Produk kita ini urutan ketiga dengan pertumbuhan 92,88 persen dimana pada 2020 nilainya 10,86 miliar dollar AS menjadi 20,95 miliar dollar AS dengan 61 persen ekspornya ke China," papat Mendag.

Baca juga: Heboh Bisnis Es Doger Gibran Disuntik Rp 71 Miliar, Alpha JWC Ventures Buka Suara

"Dengan kita bisa mengekspor ke China di mana China terkenal sebagai produsen termurah untuk barang-barang industri di dunia, artinya kita bisa menjual kepada siapa saja," sambung Mendag.

Lutfi juga mengatakan, hal lain yang menjadi kebar baik untuk bangsa yaitu ekspor kendaraan bermotor dan suku cadangnya mengalami pertumbuhan yang pesat yang tercatat sebesar 30,84 persen jika dibandingkan tahun 2020 mencapai 8,46 miliar dollar AS.

Lebih detail Mendag membeberkan negara yang menjadi tujuan ekspor dari lima produk unggulan RI. Sebanyak 61 persen besi dan baja diekspor ke China, 12,8 persen diekspor ke Taiwan, dan sebanyak 4,2 persen diekspor ke India.

Ekspor minyak nabati atau CPO paling banyak ke China yakni sebanyak 20,5 persen, disusul India sebanyak 10,6 persen, Pakistan sebanyak 8,3 persen, Amerika Serikat sebanyak 6,4 persen, dan Malaysia sebanyak 5,6 persen.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Melemah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sementara itu. elektronik diekspor ke Singapura sebanyak 18,3 persen, Amerika Serikat sebanyak 17 persen, Jepang sebanyak 13,2 persen, dan Korea Selatan sebanyak 6,8 persen.

Adapun ekspor alas kaki dengan total nilai ekspor 5,53 miliar dollar AS terbagi ke beberapa negara. Di antaranya yakni Amerika Serikat 34,1 persen, China 13,4 persen, Jerman 6,4 persen, dan Jepang 5 persen.

"Sedangkan pada produk otomotif, dengan nilai ekpor 7,87 miliar dollar AS, pergi ke Philipina sebanyak 23,3 persen, lalu sebanyak 10,2 persen diekspor ke Vietnam, 9,4 persen diekspor ke Thailand, lalu sebanyak 7,8 persen ke Jepang, dan 6,9 persen diekspor ke Saudi Arabia," kata Mendag.

Baca juga: Tidak Buka Seleksi CPNS Tahun Ini, Pemerintah Hanya Rekrut PPPK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com