Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Proyeksi Investasi Sektor Bahari Capai Rp 6,02 Triliun Sepanjang 2021

Kompas.com - 20/01/2022, 11:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksi total investasi di sektor bahari tembus Rp 6,02 triliun hingga akhir Desember 2021.

Adapun hingga kuartal III 2021, totalnya sudah mencapai Rp 4,11 triliun, mendekati target investasi sebesar Rp 5,49 triliun.

Realisasi terbanyak berada di sektor budidaya yang mencapai 30 persen, industri pengolahan sebesar 27 persen, kemudian sisanya pada sektor penangkapan ikan dan perdagangan.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 113,38 Triliun, Jatim Paling Besar

"Tahun lalu (2021) kalau data di triwulan III itu Rp 4,11 triliun. Prognosa akhir tahun ini Rp 6,02 triliun," kata Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP KKP, Catur Sarwanto dalam konferensi pers Bincang Bahari, Kamis (20/1/2022).

Catur menuturkan, proyeksi dilandaskan pada minat investasi di sektor bahari. Dia berujar, sudah ada beberapa negara di Asia Tenggara dan Asia Timur yang minat berinvestasi di Indonesia dengan konsep Penangkapan Ikan Terukur.

Terdapat tiga bidang usaha prioritas yang terbuka bagi kegiatan penanaman modal atau investasi, yaitu usaha penangkapan, budidaya, dan pengolahan ikan.

Baca juga: Ini Bocoran Kriteria Calon Kepala Badan Otorita IKN

Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2021.

"Tahun lalu Singapura cukup tertarik. Tentunya ini juga ada beberapa yang sudah tertarik, dari China ingin masuk. Tentu hal ini harus kita tangkap (momentumnya)," ucap Catur.

Mengenai hal itu kata Catur, KKP akan menginformasikan regulasi baru kepada para investor, baik investor dalam negeri maupun investor asing.

Sosialisasi itu mencakup tiga program terobosan KKP, yakni peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Lalu, pengembangan perikanan budidaya untuk meningkatkan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya air tawar, air payau dan air laut berbasis kearifan lokal.

"Hal-hal yang terkait dengan regulasi baru, tentu nanti kita informasikan, sehingga kita mulai mensyiarkan regulasi yang baru, seperti yang terkait dengan tiga terobosan harus diinfokan secara luas," jelas Catur.

Bahkan, pihaknya berencana membuat forum investasi dengan nama Marine and Fisheries Business and Investment Forum pada minggu ketiga-keempat bulan Maret 2022. Dalam forum tersebut, calon investor bisa bertanya lebih jauh mengenai detil investasi.

"Di sini adalah ajang calon investor dari luar dan dalam dapat informasi dan kita berikan ruang untuk bisa dapat peluang-peluang investasi apa saja," tandas Catur.

Baca juga: Terus Menguat, Harga Minyak Diproyeksi Tembus 100 Dollar AS per Barrel Tahun Ini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com