Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Dunia Naik, Kemendag Jamin Stok Aman

Kompas.com - 20/01/2022, 13:38 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, pemerintah menjamin stok kedelai saat ini cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan nasional, khususnya untuk produksi industri perajin tahu dan tempe.

Hal ini ditegaskan Oke merespons kenaikan harga kedelai dunia.

“Kementerian Perdagangan bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional menjamin harga kedelai tetap terjangkau dan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe nasional, meskipun harga kedelai dunia masih cukup tinggi,” kata Oke kepada Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Ironi Indonesia, Negeri Tempe, Kedelainya Mayoritas Impor

Oke menjelaskan, peningkatan harga kedelai yang terjadi saat ini disinyalir akibat dampak cuaca ekstrem yang terjadi di negara produsen kedelai, seperti Argentina dan Brasil.

Selain itu, juga adanya pembelian besar-besaran kedelai Amerika Serikat oleh China setelah badai Ida usai.

“Kami berharap kondisi peningkatan harga kedelai dampak cuaca ekstrem ini tidak berlangsung lama. Hal tersebut mengingat adanya potensi kenaikan produksi kedelai dunia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” lanjut Oke.

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu kedua Januari 2022 sekitar 13,77 dollar AS per bushels atau setara 505 dollar AS per ton naik dari kondisi minggu pertama Januari 2022 yaitu 13,15 dollar AS per bushels atau setara 483 dollar AS per ton.

Sehingga, landed price diperkirakan berada di kisaran Rp 8.500 per kilogram dan harga di tingkat importir diperkirakan Rp 9.300 per kilogram.

Menurut informasi Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), stok kedelai di tingkat importir anggota Akindo saat ini sekitar 400.000 ton yang terdiri atas stok awal Januari 2022 sebanyak 150.000 ton dan stok yang akan masuk di pertengahan Januari 2022 sebanyak 250.000 ton.

Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar dua bulan mendatang.

Menurut Oke, Kementerian Perdagangan secara periodik akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia. Hal itu dilakukan untuk memastikan stabilitas harga kedelai di tingkat industri pengrajin tahu dan tempe, serta stabilitas harga di pasar rakyat.

“Kami mengimbau para importir kedelai untuk bersama-sama menjaga harga kedelai tetap terjangkau bagi para industri pengguna, khususnya para pengrajin tahu dan tempe. Sehingga, masyarakat tetap mendapatkan produk turunan kedelai dengan harga terjangkau,” pungkas Oke.

Baca juga: Kemendag Sebut Pasokan Kedelai Cukup untuk Natal 2021 dan Tahun Baru 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com