Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Aset Kripto Berguguran, Bitcoin Merosot ke Bawah 40.000 Dollar AS

Kompas.com - 21/01/2022, 16:15 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Forbes

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga sejumlah aset kripto raksasa anjlok pada sesi perdagangan Jumat (21/1/2022) hari ini. Bahkan, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin, harganya telah terkoreksi hingga menyentuh level di bawah 40.000 dollar AS per keping.

Melansir data Coinmarketcap, pada sesi perdagangan Jumat pukul 15.30 WIB, bitcoin diperdagangkan di level 39.149 dollar AS per keping, merosot 6,65 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Kripto raksasa lainnya, ethereum juga mengalami penurunan harga. Ethereum tercatat mengalami koreksi sebesar 7,65 persen ke level 2.887 dollar AS.

Baca juga: Bitcoin dkk Makin Digemari, Jumlah Pengguna dan Transaksi Indodax Tumbuh Pesat

Koreksi harga juga terjadi pada kripto jenis tether, BNB, hingga USD coin, masing-masing sebesar 0,01 persen (ke level 1 dollar AS), 9,09 persen (ke level 431,16 dollar AS), dan 0,05 dollar AS (ke level 1 dollar AS).

Tren penurunan harga pasar kripto utamanya disebabkan oleh respons investor terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, yang cenderung lebih hawkish. Sebagaimana diketahui, The Fed dalam berbagai kesempatan menyampaikan rencananya untuk menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini.

"Saya rasa penyebab utama kondisi pasar kripto saat ini adlaah, pasar sedang ditakut-takuti oleh kenaikkan suku bunga The Fed pada tahun ini," ujar Analis GlobalBlock, Marcus Sotiriou, dilansir dari Forbes, Jumat.

Selain itu, wacana larangan penggunaan dan penambangan kripto di Rusia juga menekan harga aset kripto. Wacana itu diusulkan oleh Bank Sentral Rusia, dengan alasan kripto dapat mengancam stabilitas keuangan, kesejahteraan warga, dan kedaulatan kebijakan moneter.

Berbagai sentimen memang telah menekan kinerja kripto sejak awal tahun 2022. Nilai kapitalisasi pasar kripto bahkan telah terkoreksi sebesar 1,2 triliun dollar AS sejak mencapai level tertingginya, yakni 3 triliun dollar AS pada November 2021.

Baca juga: MUI Tegas Haramkan Uang Kripto Bitcoin dkk, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com