Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi dan Penjualan Feronikel Antam Turun Tipis pada 2021

Kompas.com - 22/01/2022, 09:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mengumumkan kinerja produksi dan penjualan komoditas nikel perusahaan sepanjang tahun 2021.

Untuk produk feronikel, perusahaan dengan kode emiten ANTM itu mencatatkan produksi sebesar 25.818 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan volume penjualan unaudited mencapai 25.992 TNi.

Realisasi itu sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, yakni produksi feronikel sebesar 25.970 TNi dan penjualan sebesar 26.163 TNi.

Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Turun 1.000 Per Gram

Meskipun sedikit terkoreksi, realisasi produksi dan penjualan feronikel Antam dinilai masih baik, mengingat pada 2020 menjadi tahun produksi feronikel tertinggi sepanjang sejarah.

"Capaian kinerja produksi dan penjualan segmen nikel Antam yang solid pada tahun 2021, mencerminkan upaya kami untuk menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan yang positif pada tahun 2021, seiring dengan tingkat pertumbuhan permintaan produk komoditas Antam yang positif," tutur Direktur Utama Antam, Nicolas D. Kanter, dalam keterangannya, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Antam Gandeng PLN untuk Pasok Listrik di Smelter Feronikel Haltim

"Kami mengoptimalkan capaian kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Perusahaan dengan menjaga biaya produksi tetap efisien," tambahnya.

Bijih nikel Antam

Sementara itu, untuk produksi bijih nikel unaudited Antam pada 2021, yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik, mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt).

Jumlah tersebut meningkat 131 persen dibandingkan tingkat produksi tahun 2020 sebesar 4,76 juta wmt.

Baca juga: PT PP dan PT CNI Bangun Smelter Feronikel di Sultra

Adapun penjualan bijih nikel unaudited Antam pada tahun 2021 mencapai 7,64 juta wmt, tumbuh 132 persen dari realisasi penjualan di tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt.

Nico menjelaskan, seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri, di tahun 2021 ANTAM fokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel.

"Dalam menghadapi tantangan volatilitas harga komoditas global, Antam berfokus pada upaya penurunan biaya produksi serta implementasi kebijakan strategis terkait inisiatif efisiensi biaya yang tepat dan optimal," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com