Realisasi Belanja Kementerian Pertanian 2021 Tertinggi sejak 5 Tahun Terakhir

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatatkan realisasi belanja tahun 2021 mencapai Rp 15,87 triliun, atau 97,28 persen dari pagu APBN sebesar Rp 16,31 triliun.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa belanja keuangan Kementerian Pertanian tahun 2021 ini merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir.

"Dari pagu APBN sebesar Rp 16,31 triliun sampai dengan akhir tahun 2021 realisasinya mencapai Rp 15,87 triliun atau 97,28 persen. Untuk lima tahun terakhir inilah data tertinggi belanja keuangan kita dibandingkan 2020 yang lalu hanya 95,21 persen," kata Mentan Syahrul saat rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI, Senin (24/1/2022).

Mentan menuturkan pendanaan APBN tersebut digunakan untuk kegiatan utama penyediaan pangan dan juga kegiatan pendukung lainnya dengan capaian sesuai target.

Baca juga: Travel Bubble Indonesia-Singapura Dimulai Hari Ini, Patuhi Syaratnya

Mentan SYL memaparkan, realisasi kegiatan pengembangan kawasan padi mencapai 103,26 persen dari target, dengan luas tanam 1,9 juta hektar.

Kemudian, realisasi pengembangan kawasan jagung mencapai 106,29 persen dari target dengan luasan 1,4 juta hektar lahan. Realisasi pengembangan kawasan bawang merah mencapai 100 persen dari target dengan luasan 3.241 hektar.

Selain itu, pendanaan APBN juga digunakan untuk pengembangan embung pertanian, toko tani Indonesia, kawasan kakao, jaringan irigasi, jalan usaha tani, pembibitan, hijauan pakan ternak, optimalisasi reproduksi, irigasi perpipaan, dan irigasi perpompaan.

Di sisi lain, Mentan SYL juga mengatakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga melebihi target. Pembiayaan melalui KUR di sektor pertanian mencapai Rp 85,61 triliun, atau 122,31 persen dari target yang ditentukan.

"Dari target KUR sebesar Rp 70 triliun Bapak Presiden mengalokasikan pada Kementerian Pertanian, hingga akhir Desember 2021 serapannya melebihi dari target atau sebesar Rp 85,61 triliun atau realisasinya mencapai 122,301 persen," kata Mentan.

Baca juga: Pembangunan Ibu Kota Nusantara Batal Gunakan Anggaran PEN