Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Proyek DME Bakal Pangkas Impor LPG 1 Juta Ton per Tahun

Kompas.com - 24/01/2022, 17:35 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) atau gasifikasi batu bara bakal menghemat impor liquid petroleum gas (LPG) mencapai 1 juta ton per tahun.

Hal itu diungkapkan dalam acara peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME oleh Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022).

Adapun proyek gasifikasi batu bara ini merupakan hasil kerja sama antara PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Air Products and Chemicals Inc (APCI).

Baca juga: Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME Resmi Dibangun, Bahlil: Investasi Full dari Amerika

Ia menyatakan, BUMN berkomitmen penuh dalam melakukan akselerasi proyek gasifikasi batu bara guna mengurangi ketergantungan impor LPG dan penguatan energi hijau Indonesia. Menurutnya, bila proyek ini sudah beroperasi maka akan menekan impor LPG.

"Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun," ungkap Erick Thohir.

Seiring dengan pengurangan impor, maka subsidi LPG pun bisa ditekan sebesar Rp 7 triliun per tahun. Selain itu, proyek ini juga akan menghemat cadangan devisa mencapai Rp 9,7 triliiun per tahun.

Menurut Erick, dirinya terus mendorong BUMN meningkatkan hilirisasi batu bara, sebab tak ingin melimpahnya sumber daya alam (SDA) justru menjadi bahan bagi pertumbuhan negara lain.

Baca juga: Groundbreaking Hilirisasi Batu Bara Jadi DME, Jokowi: Bisa Hemat Subsidi Elpiji Rp 7 Triliun

Dia bilang, Indonesia selama ini masih mengandalkan ekspor raw material atau bahan mentah, sehingga perlu meningkatkan nilai tambah sumber daya alamnya dengan hilirisasi.

Setidaknya seperti negara-negara Asia Tenggara lainnya yakni Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina yang ekspornya didominasi barang jadi dan setengah jadi.

"Hilirisasi sumber daya alam dengan gasifikasi batubara menjadi gas DME untuk mengurangi impor LPG merupakan bagian dari transformasi BUMN agar siap menghadapi pasar global," ucap Mantan Bos Inter Milan itu.

Adapun proyek strategis nasional (PSN) selama 20 tahun ini mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar 2,1 miliar dolar AS atau setara Rp 30 triliun.

Selain menarik investasi, proyek gasifikasi batu bara ini juga memberikan multiplier effect berupa pemberdaan industri nasional dan penyerapan tenaga kerja lokal. Setidaknya diperkirakan proyek ini akan menyerap 10.000 tenaga kerja.

"Gasifikasi batu bara memberikan nilai tambah langsung pada perekonomian nasional secara makro karena sejalan dengan arahan presiden untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, juga transformasi ke ekonomi hijau serta energi baru dan terbarukan," pungkas Erick Thohir.

Baca juga: Bahlil: Proyek Batu Bara Jadi DME di Tanjung Enim Bakal Serap Belasan Ribu Tenaga Kerja Lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com