Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Travel Bubble Indonesia-Singapura Dimulai, Menhub: Protokol Kesehatan Harus Ketat

Kompas.com - 25/01/2022, 11:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kesiapan dalam penerapan travel bubble antara Batam dan Bintan dengan Singapura. Travel bubble Indonesia-Singapura ini sudah dimulai sejak Senin (24/1/2022).

Kemenhub telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Transportasi Laut Perjalanan Luar Negeri Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam, Bintan, dengan Singapura Dalam Masa Pandemi Covid-19.

Aturan itu merujuk pada terbitnya SE Satgas Covid-19 Nomor 3 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Luar Negeri Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam, Bintan, dengan Singapura Dalam Masa Pandemi Covid-19.

Baca juga: Travel Bubble Indonesia-Singapura, Sandiaga Uno: Tahap Awal 50-100 Wisatawan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi secara intensif dengan pemangku kepentingan, yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), pengelola pelabuhan, dan Satgas Penanganan Covid-19.

Ia berharap para pemangku kepentingan lainnya dapat turut mendukung penerapan travel bubble di Batam dan Bintan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat guna mitigasi kasus pandemi Covid-19.

"Kita tahu omicorn gampang sekali menular, oleh karenanya saya juga berpesan kepada para pemangku kepentingan di kawasan wisata Lagoi untuk menerapkan aturan ini dengan baik. Artinya, prokes ketat dan evaluasinya juga harus ketat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/1/2022).

Dia menjelaskan, perjalanan travel bubble sebelumnya sudah dilakukan di beberapa kota, seperti di Mandalika dan Bali, dan dapat berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, kali ini diperluas ke beberapa wilayah lainnya, seperti Batam dan Bintan.

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura itu menjelaskan, travel bubble ini dibuka hanya untuk warga negara Singapura dan warga negara Indonesia yang berada di Singapura, dengan syarat memiliki deposito tabungan sebanyak 30.000 dollar Singapura.

Selain itu, mereka harus sudah melakukan dua kali vaksin, dan mengisi E-Hac melalui aplikasi Peduli Lindungi. Penumpang tersebut juga akan diberikan blue pass sebagai alat bantu tracing selama berada di Lagoi, Bintan.

Sedangkan secara fasilitas, di Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Bintan terdapat 12 bilik yang sudah disediakan untuk mengecek suhu tubuh, tes PCR, dan check-in dengan memindai QR Code melalui aplikasi Peduli Lindungi bagi para penumpang yang datang.

Lalu pada Kawasan Bintan Resort di Lagoi telah memiliki Lab Tes Cepat Molekuler (TCM) yang terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi dengan kapasitas 96 test dalam waktu 1 jam.

"Langkah mendatangkan wisatawan ke sini sangat baik, namun kita harus siap jika nantinya diperlukan evaluasi terhadap kegiatan ini," kata Budi Karya.

Adapun untuk saat ini kapasitas kapal hanya menampung 150 orang dari kapasitas asli 300 orang. Selama travel bubble nanti, Pelabuhan Bandar Bentan Telani melayani delapan kali trip perjalanan setiap hari dari Singapura.

Sebelum pandemi, pelabuhan ini biasanya menerima 2.400 wisatawan mancanegara dalam 12 kali trip perjalanan per hari.

Baca juga: Luhut: Travel Bubble Dievaluasi Tiap Minggu, Kalau Tidak Bagus Kita Setop

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com