JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Rabu (26/1/2022). IHSG Selasa (25/1/2022) ditutup negatif di level 6.568,17 atau turun 86,9 poin (1,31 persen).
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, indeks membentuk long black body dengan stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross dan breakdown MA50.
“Pola tersebut mengindikasikan IHSG akan melanjutkan pelemahan dengan support kuat di level lower Bollinger band. Investor masih akan mengantisipasi hasil rapat The Fed,” kata Dennies dalam rekomendasinya.
Dennies memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak resistance di level 6.683 sampai dengan 6.625, dan support di level 6.516 sampai dengan 6.465.
Baca juga: NET TV IPO Hari Ini, Berapa Harga Sahamnya?
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto yang mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat, setelah IHSG berhasil di tutup di atas support 6.530.
“Pelemahan kemarin, masih terbatas di mana IHSG kembali berhasil ditutup di atas support 6.530. Keberhasilan ini membuka peluang rebound. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.530 - 6.754,” kata William.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, meskipun secara teknikal IHSG berpeluang menguat, namun masih ada potensi koreksi menjelang keputusan The Fed jika menaikkan tingkat suku bunga pada Maret 2022 mendatang.
“Berdasarkan analisa teknikal, IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan di-trading pada 6.529 – 6.635. Potensi koreksi akan kerap terjadi dan pelaku pasar dan investor akan terlihat wait and see hari ini menjelang keputusan The Fed. Bila The Fed optimis menaikkan tingkat suku bunga di bulan Maret, ada kemungkinan koreksi akan kembali terjadi,” kata Maximilianus.
Baca juga: Cerita soal Bisnis Bandeng Juwana Elrina Semarang yang Legendaris
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas sebagai berikut:
1. Artha Sekuritas
2. Panin Sekuritas
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: Menteri Basuki: Sampai Saat Ini Tidak Ada Anggaran di Kementerian PUPR untuk IKN
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.