Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah pada Sesi I Merah

Kompas.com - 27/01/2022, 12:57 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Kamis (27/12/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.588,81 atau turun 12 poin (0,18 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.600,81.

Sementara itu, terdapat 192 saham yang hijau, 303 saham merah dan 166 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi mencapai Rp 6,63 triliun dengan volume 13,7 miliar saham.

Baca juga: Pagi Ini, IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah

ARTO, BBCA, BUKA

Net sell asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Jago (ARTO) sebesar Rp 46 miliar. ARTO selama sesi I perdagangan melemah 0,9 persen di level Rp 15.750 per saham. ARTO mecatatkan total transaksi Rp 648,3 miliar dengan volume 41,8 juta saham.

Bank Central Asia (BBCA) juga catatkan aksi jual bersih tertinggi sebesar Rp 41,8 miliar. Saham BBCA stagnan di level Rp 7.700 per saham. Adapun volume perdagangan BBCA mencapai 33,3 juta saham dengan total transaksi Rp 256,5 miliar.

Bukalapak (BUKA) juga catatkan net sell tertinggi setelah ARTO dan BBCA, senilai Rp 26,6 miliar. BUKA ambles 6,3 persen di level Rp 324 per saham. Adapun volume perdagangan BUKA sebesar 300,9 juta saham dengan total transaksi Rp 99,8 miliar.

Baca juga: Bank Jago Luncurkan Layanan RDN Tanpa Syarat Saldo Minimum

BBNI, BBRI

Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatatkan aksi beli bersih tertinggi pada sesi I masing-masing sebesar Rp 171,2 miliar dan Rp 27,5 miliar. BBNI selama sesi I, menguat 0,7 persen di level Rp 7.175 per saham, demikian juga dengan BBRI yang naik 0,49 persen di level Rp 4.110 per saham.

Top Losers di sesi I, Bank Amar Indonesia (AMAR) yang terperosok 6,8 persen di level Rp 545 per saham. Sidomulyo Slearas (SDMU) juga ambles 6,7 persen di level Rp 111 per saham, dan Aneka Tambang (ANTM) juga terkoreksi 1,6 persen di level Rp 1.775 per saham.

Top Gainers di sesi I, Berkah Beton Sadaya (BEBS) yang meroket 18,28 persen di level Rp 5.500 per saham, Adaro Energy (ADRO) menguat 2,2 persen di level Rp 2.260 per saham, dan Harum Energy (HRUM) di level Rp 10.850 per saham atau naik 1,6 persen.

Baca juga: Laba Bersih BNI 2021 Naik 3 Kali Lipat Jadi Rp 10,89 Triliun

Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 3,17 persen, Hang Seng Hong Kong 2,5 persen, Shanghai Komposit 1,28 persen, dan Strait Times 0,3 persen,

Berdasarkan Bloomberg, rupiah bergerak melemah. Pukul 12.33 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.376 per dollar AS atau turun 22 poin (0,16 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.354 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com