Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Devisa dan Sumber Utama Penambahan Devisa Negara?

Kompas.com - 29/01/2022, 18:13 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, peran devisa tidak dapat dilepaskan. Pasalnya, devisa adalah salah satu parameter perkembangan ekonomi suatu negara.

Seperti diketahui, setiap negara mempunyai mata uang masing-masing. Untuk melakukan perdagangan antar negara, tentu diperlukan alat pembayaran yang dapat diterima oleh kedua negara tersebut.

Alat pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional tersebut lah yang disebut pengertian devisa.

Pengertian devisa

Jadi, apa itu devisa? Mengutip buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi oleh Bambang Widjajanta dkk, pengertian devisa adalah valuta asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan dapat diterima di dunia internasional.

Baca juga: Kelemahan dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Kegiatan transaksi devisa biasanya diawasi oleh otoritas moneter suatu negara seperti bank sentral.

Menurut buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) oleh Nana Supriatna dkk, wujud devisa adalah terdiri atas valuta asing atau mata uang negara yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia seperti dollar AS, yen Jepang, euro Eropa, dan poundsterling Inggris, emas, dan surat berharga.

Devisa yang diperoleh suatu negara dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

  • Devisa umum, devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang dan penjualan jasa.
  • Devisa kredit, devisa yang diperolehh dari hasil pinjaman luar negeri.

Fungsi devisa

Devisa memiliki fungsi yang sama seperti fungsi uang pada umumnya, hanya saja devisa digunakan dalam lingkup transaksi internasional atau antar negara sebagai alat pembayaran, pertukaran barang dan jasa, mengukur dan menimbun kekayaan, serta cadangan moneter suatu negara.

Baca juga: Contoh dan Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal

Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan. Apa itu devisa? Devisa adalah valuta asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan dapat diterima di dunia internasional.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan. Apa itu devisa? Devisa adalah valuta asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan dapat diterima di dunia internasional.

Baik pemerintah maupun swasta yang melakukan perdagangan internasional, pasti memiliki cadangan devisa untuk menjaga stabilitas moneter dan ekonomi makronya.

Bagi negara, cadangan devisa adalah indikator moneter yang menunjukkan kekuatan ekonomi suatu negara. Cadangan devisa diartikan sebagai sejumlah valas yang dicadangkan bank sentral untuk pembiayaan dan kewajiban luar negeri.

Menurut buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) oleh Nana Supriatna dkk, fungsi devisa adalah sebagai berikut:

  • Alat pembayaran barang-barang ekspor maupun impor yang dilakukan suatu negara.
  • Alat pembayaran utang luar negeri.
  • Alat pembiayaan hubungan luar negeri, seperti perjalanan dinas, biaya korps diplomatik, dan bantuan luar negeri.
  • Sumber pendapatan negara.

Baca juga: Kelebihan, Contoh, dan Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran

Sumber-sumber devisa

Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan. Pasalnya, sebagian besar devisa adalah dihasilkan dari perdagangan internasional antar negara.

Namun selain dari perdagangan, terdapat juga sumber-sumber devisa lainnya. Mengutip buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi oleh Bambang Widjajanta dkk, sumber devisa adalah:

1. Kegiatan ekspor

Salah satu sumber devisa adalah dari kegiatan ekspor antar negara. Semakin anyak ekspor barang atau jasa dilakukan, maka akan semakin besar pemasukkan devisa bagi negara.

2. Perdagangan jasa

Negara yang tidak kaya akan sumber daya alam, biasanya mengandalkan perdagangan jasa untuk sumber devisa negaranya.

Baca juga: Daftar 3 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Sosialis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com