Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Omicron Meningkat, Luhut: Tak Perlu Khawatir Berlebihan, Tapi Tetap Super Waspada

Kompas.com - 31/01/2022, 15:47 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir meski kasus harian virus varian Omicron terus meningkat.

Alasannya, angka kasus harian varian Omicron masih begitu rendah dibandingkan virus varian Delta yang terjadi pada pertengahan tahun 2021 lalu, yang mencapai 56.000 kasus harian terkonfirmasi.

"Kami mencoba menganalisa bahwa jumlah rawat inap di Indonesia lebih tinggi dari Delta apabila kasus harian lebih tinggi dari seperti tahun lalu hampir 56.000. Bisa saja nanti tiga kali lipat dari itu bila tidak berhati-hati," kata dia dalam Konferensi Pers PPKM, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Omicron Melonjak, Sri Mulyani: Ini Akan Jadi Perhatian agar Tak Pengaruhi Pemulihan Ekonomi

"Namun hingga saat ini, kami masih memperkirakan angka tersebut kecil kemungkinan terjadi karena berbagai simulasi yang kami susun dari kami dan para pakar, angka ini masih jauh. Dan kita tidak perlu khawatir berlebihan tetapi kita tetap super waspada," sambung Luhut.

Luhut yang juga Koordinator Penanganan PPKM Wilayah Jawa dan Bali ini menyebutkan, hingga 30 Januari 2022, kasus konfirmasi varian Omicron masih berada di angka seperlima ketimbang kondisi varian Delta.

Selain itu, lanjut Luhut, jumlah yang dirawat di rumah sakit di Indonesia saat ini diklaim masih berada pada kapasitas cukup aman, yakni sepersepuluh dari puncak varian Delta.

"Estimasi kami lakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari Omicron ini, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan fasilitas kesehatan sangat memadai. Jauh lebih bagus dari tahun-tahun lalu," ucapnya.

Baca juga: Varian Omicron Melonjak, Menko Airlangga: Tingkat Kesembuhan 96,40 Persen, tapi Harus Tetap Waspada

Meningkatnya Kasus Omicron di Jawa-Bali

Di sisi lain, dalam sepekan terakhir ini, kasus Covid-19 di wilayah yang ia tangani terus meningkat. Maka dari itu, pemerintah akan terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di Jawa dan Bali.

"Kasus Covid-19 di Jawa dan Bali terus meningkat namun terdapat penurunan juga penurunan kasus harian dalam 7 hari terakhir ini. Dan ini seperti anomali yang kami lihat. Meksi kami terus mengamati dalam perkembangan satu minggu ke depan," ucapnya.

Luhut mengungkapkan bahwa DKI Jakarta masih mendominasi peningkatan jumlah kasus konfirmasi varian Omicron. Namun dalam beberapa hari terakhir, kasus konfirmasi juga mulai terdeteksi dan naik cukup signifikan di provinsi lain selain Jawa dan Bali.

"Saat ini, kasus konfirmasi masih didominasi DKI Jakarta," ucapnya.

Mengenai positivity rate, kata mantan Menko Polhukam ini, juga sudah berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebesar 5 persen. Hal tersebut didorong oleh positivity rate jumlah orang yang melakukan polymerase chain reaction (PCR) test yang mencapai 24 persen.

Baca juga: Mengapa Kasus Omicron Meningkat? Ini Kata Sri Mulyani

"Jumlah orang dites harian juga meningkat cukup signifikan dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Ini saya kira kerja keras TNI, Polri yang perlu kita apresiasi," ujar Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com