Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Keadaan Mal di Jakarta, Banyak "Tenant" yang Tutup akibat Pandemi

Kompas.com - 03/02/2022, 07:45 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mal adalah salah satu sektor yang terdampak pandemi. Banyak tenant yang terlihat tutup sehingga membuat keadaan mal menjadi tampak sepi.

Mal-mal besar yang salah satunya seperti Mal Pulogadung Trade Center (PTC) terasa senyap saat Kompas.com mencoba mengunjungi mal yang terletak di Jalan Raya Bekasi Cakung, Jakarta Timur, beberapa minggu yang lalu.

Pun dengan mal Plaza Semanggi. Saat Kompas.com mencoba untuk mengunjungi mal tersebut, keadaan mal yang biasanya ramai dikunjungi oleh para mahasiswa yang berasal dari kampus sebelahnya, Universitas Atmajaya, terlihat tak seperti biasanya.

Baca juga: Luhut Minta Masyarakat Jangan Masuk ke Mal dan Restoran yang Tidak Menerapkan PeduliLindungi

Sepanjang lantai Ground Floor (GF) mal Plaza Semanggi, puluhan tenant terlihat tutup. Belum lagi di lantai lain seperti Under Ground (UG) hingga lantai khusus Food Court.

Hanya rolling door yang bertulisan "Disewakan" dan beberapa tenant yang buka yang bisa dinikmati sepanjang mata memandang.

Ani, salah satu penjual baju yang memiliki nama toko Groovy, mengatakan, keadaan seperti itu sudah berlangsung lama, sejak munculnya pandemi.

Dia mengaku, memang sebelum pandemi ada beberapa tenant yang tutup lantaran mal tersebut mau masuk tahap perbaikan. Namun, ditambah munculnya pandemi, semakin banyak tenant yang memilih untuk menutup toko lantaran tidak mampu membayar biaya sewa.

"Dulu sebelum pandemi ada memang beberapa toko yang sudah tutup karena katanya mal mau diperbaiki. Tapi pas pandemi, kalau enggak salah Maret dan ada aturan yang mal dilarang buka itu kan kita enggak punya pemasukan, jadi memilih toko ditutup ya makin menjadi-menjadilah keadaannya," ujar Ani kepada Kompas.com, saat dijumpai, Kamis (27/1/2022) yang lalu.

Baca juga: Mal, Resto, Tempat Wisata Tak Terapkan PeduliLindungi Akan Dicabut Izin Usahanya

Ani menuturkan, jumlah tenant yang buka saat ini di Plaza Semanggi hanya mencapai 20 persen dari hari biasanya.

Selain itu, Ani mengaku bisnisnya ikut terdampak semenjak adanya pandemi.

Salah satu sudut di di Mal Pulogadung Trade Center (PTC) yang terletak di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Salah satu sudut di di Mal Pulogadung Trade Center (PTC) yang terletak di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur.

Dia menyebutkan lebih dari 60 persen bisnisnya merosot lantaran minimnya pembeli. "Yah jauh bangetlah kemarin. Bahkan sering sehari itu enggak ada penjualan sama sekali," kata Ani.

Hal yang sama juga dirasakan Devi penjual pakaian second. Devi mengaku, bisnisnya merosot 60-70 persen dari biasanya.

Untungnya, dia tidak memiliki karyawan untuk dipekerjakan sehingga tidak memiliki pengeluaran, kecuali hanya biaya sewa tenant.

"Kan kalau yang lain taruhlah pakai pegawai, itu kan bayar lagi, bayar gaji mereka. Tapi karena aku memang enggak punya karyawan, jadi enggak ada pengeluaran selain biaya sewa," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com