Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Waa Banti di Papua Bisa Kembali Menikmati Air Bersih dan Listrik

Kompas.com - 09/02/2022, 12:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Kampung Waa Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, kini dapat menikmati fasilitas air bersih dan lisrik. Hal ini seiring dengan dilakukan perbaikan infrasruktur air bersih dan instalasi listrik bagi warga setempat.

Perbaikan tersebut dilakukan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang menggelontorkan 500.000 dollar AS atau lebih dari Rp 7 miliar untuk pengerjaan proyek yang dilakukan sepanjang 2021.

“Kami berharap perbaikan fasilitas air bersih dan listrik ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di kampung Lembah Waa Banti,” ujar Vice President Sustainable Development PTFI Nathan Kum dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Cara Berjualan Online di Facebook Marketplace

Perbaikan jaringan air bersih dan listrik ini mulai dikerjakan pada pertengahan 2021 dan telah rampung pada Desember 2021 lalu. Adapun Waa Banti merupakan sebuah kampung yang berlokasi 5 kilometer dari area operasi PTFI.

Masyarakat kampung Waa Banti sempat meninggalkan kampung mereka pasca adanya gangguan keamanan, dan pada awal 2021 masyarakat sudah kembali ke kampungnya di Distrik Tembagapura.

Seiring dengan kembali terisinya kampung Waa Banti, masyarakat pun sempat mengalami kesulitan air bersih dan listrik pada malam hari karena mayoritas infrastrukur mengalami kerusakan.

PTFI dengan didukung Kepala Kampung serta TNI-Polri dalam melakukan perbaikan infrasruktur air bersih dan instalasi listrik, warga kampung tersebut pun sudah dapat menikmati air bersih dan jaringan listrik.

“Freeport memberi perhatian dan mendukung pembangunan dan perbaikan fasilitas ini agar masyarakat tetap nyaman tinggal di kampung halamannya,” imbuhnya.

Baca juga: Waspada Investasi Bodong, BRI Tegaskan Tak Sediakan Kanal Pembayaran untuk Binomo

Sementara itu, Group Leader Community Infrastructure PTFI Rolly Nelwan mengatakan, dalam upaya perbaikan infrastruktur di kampung Waa Banti, medan berat dan cuaca menjadi tantangan berat dalam pengerjaan proyek tersebut.

Seperti dalam hal perbaikan infrastruktur air bersih, dilakukan PTFI dengan membuat dam (bak air) di daerah Opitogong yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari perkampungan warga.

“Perjalanan para pekerja untuk sampai di dam tersebut membutuhkan minimal 1,5 jam sekali jalan, sehingga ini merupakan tantangan tersendiri,” ungkap Rolly .

Sedangkan itu untuk perbaikan instalasi listrik, PTFI melakukan perbaikan pada generator berkapasitas 550 kVA yang berada di area Banti II. Perbaikan instalasi listrik mencakup perbaikan semua trafo, pemasangan tiang listrik, serta perbaikan jaringan listrik di dalam rumah warga.

“Banyak sekali jaringan listrik di dalam dan di luar rumah yang rusak sehingga perbaikan membutuhkan waktu dan biaya yang besar,” tambahnya.

Namun, upaya itu terbayar dengan kini warga kampung Waa Banti tidak perlu lagi membeli lilin dan dapat melakukan berbagai aktifitas di malam hari.

Adanya air bersih pun membuat masyarakat tidak perlu menampung air hujan atau pergi jalan cukup jauh ke sungai untuk melakukan berbagai aktivitas seperti mencuci baju, mencuci tempat makan, dan mandi.

Baca juga: Sudah 11.115 Wajib Pajak Ikut Tax Amnesty Jilid II, Deklarasi Harta Capai Rp 10,5 Triliun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com